Embung Desa Kedungringin, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora tempat dua bocah tewas tenggelam. Dokumentasi/ Media Indonesia
Media Indonesia • 10 July 2025 20:14
Blora: Dua bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar AKH,11, dan GFA,11, warga Desa Kedungringin, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, ditemukan tewas tenggelam di sebuah embung, Kamis, 10 Juli 2025.
Kedua korban yang merupakan warga desa setempat itu tidak tertolong meskipun sempat dibawa ke sebuah klinik.
"Korban AKH, putra pak lurah bermaksud berenang, tetapi tidak muncul-muncul hingga membuat kami panik dan meminta pertolongan warga," kata S, rekan korban yang masih terlihat shock atas peristiwa tersebut.
Anggota Relawan Tim Reaksi Cepat (TRC) Blora, Fuad, mengatakan kejadian tersebut berawal ketika sekitar pukul 09.00 WIB, dua korban yakni AKH dan GFA bersama sejumlah rekannya mendatangi sekolah tempat mereka belajar bermaksud bertemu dengan guru-guru di sekolah dasar yang berada di Desa Kedungringin, Kecamatan Tunjungan, Blora untuk bersilaturahmi.
Namun esampainya di sekolah, para guru sudah tidak ada di tempat hingga kemudian korban AKH mengajak teman-temannya untuk ke embung yang ada di pinggir Desa Kedungringin untuk mandi. Begitu sampai ke embung korban AKH langsung melepaskan pakaian dan menceburkan diri dan disusul oleh korban GFA.
Sedangkan teman-teman korban lainnya Ganta melihat dari atas, ungkap Fuad, tidak ikut mandi dan hanya duduk dan berdiri di tepian embung, tetapi hingga belum terlalu lama menceburkan diri keduanya tidak terlihat muncul ke permukaan sehingga membuat rekan-rekan korban panik dan berteriak mencari bantuan warga.
"Ada warga yang mendengar teriakan itu langsung ke lokasi dan berusaha menyelam mencari korban ke dasar Embung," ungkap Fuad.
Setelah cukup laba menyelam ke dasar embung, menurut Fuad mengutip pengakuan sejumlah saksi, korban AKH berhasil ditemukan dan langsung diangkat ke permukaan dan dibaringkan di pinggir embung untuk dilakukan pertolongan pertama, namun masih tidak ada reaksi kesadarannya.
Warga semakin banyak berkumpul, lanjut Fuad, mereka berusaha mencari keberadaan korban GFA dengan menceburkan diri masuk ke embung, hingga beberapa saat kemudian berhasil ditemukan, namun seperti korban sebelumnya tidak ada reaksi kesadarannya dan diputuskan dibawa ke klinik terdekat untuk diberikan pertolongan.
Setelah dilakukan pemeriksaan di klinik, demikian Fuad, tim medis menyatakan bahwa kedua korban telah meninggal dunia dan tidak ditemukan adanya bekas penganiayaan.
"Korban meninggal murni akibat tenggelam," ujarnya.