Masyarakat Diminta Menyontoh Presiden Prabowo dalam Menyikapi Perang Iran-Israel

Presiden Prabowo Subianto. Dok Setpres.

Masyarakat Diminta Menyontoh Presiden Prabowo dalam Menyikapi Perang Iran-Israel

Candra Yuri Nuralam • 23 June 2025 07:52

Jakarta: Masyarakat Indonesia disarankan menyontoh sikap Presiden Prabowo Subianto dalam menyikapi perang Iran-Israel. Kepala Negara memilih menjaga persatuan bangsa, saat sebagian negara di dunia berseteru.

“Situasi geopolitik lagi memanas, dan sikap Presiden Prabowo, atas nama bangsa Indonesia berada pada posisi yang mengajak masyarakat menjaga persatuan,“ kata Inisiator Sinergi Konstruktif (Sinkos) Faizal Assegaf melalui keterangan tertulis, Senin, 23 Juni 2025.

Faizal mengatakan, sikap Kepala Negara penting dicontoh untuk memastikan kesatuan masyarakat tetap terjaga. Jangan sampai, kata dia, kesatuan bangsa terpecah, karena perbedaan pemikiran atas perang negara lain di luar Indonesia.

“Momentum ini kita gunakan sebagai seruan untuk dinamika nasional konflik di Timur Tengah, Asia Barat, dan Asia Tengah, maka, saatnya kita sebagai anak bangsa dengan keragaman dan kebinekaan kita bersatu,” ujar Faizal.
 

Baca juga: Iran Serang Israel usai AS Bom Tiga Situs Nuklir, 86 Orang Terluka

Eksistensi Indonesia diyakini bakal terjaga di kancah dunia jika masyarakat teguh menjaga kesatuan. Faizal meyakini pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo bisa melewati masalah global yang terjadi.

Publik disarankan menggenggam teguh ideologi Pancasila di saat konflik dunia memanas. Konsep itu dinilai sebagai cara paling mujarab menyegah perpecahan di Indonesia, yang penuh dengan keragaman masyarakat.

“Cara pandang politik negara harus berbasis pada ideologi Pancasila, yaitu, dalam hikmat kebijaksanaan perlu diutamakan,” terang Faizal.

Penekanan menjaga kerukunan ini penting saat konflik Israel dan Iran memanas. Meskipun, kata Faizal, dampak atas perang dua negara itu tidak terlalu dirasa oleh Indonesia.

“Meski dampaknya tidak terlalu signifikan, karena Indonesia ketergantungan pada energi fosil berubah menjadi ketersediaan energi terbarukan di bidang solar cell, angin, dan lainnya,” tutur Faizal. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)