Banyak Kecelakaan Pesawat, Trump Pecat Ratusan Pekerja Penerbangan

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. The New York Times

Banyak Kecelakaan Pesawat, Trump Pecat Ratusan Pekerja Penerbangan

Fajar Nugraha • 18 February 2025 07:27

Washington: Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memulai kampanye pemecatan massal yang menargetkan Administrasi Penerbangan Federal (FAA). Ini termasuk pekerja yang berfokus pada radar, pendaratan, dan pemeliharaan navigasi.

Personel dari Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), panel penasihat yang dipimpin oleh miliarder Elon Musk, mengunjungi kantor pusat FAA pada Senin 17 Februari 2025, karena kelompok tersebut melanjutkan upaya kontroversial untuk mengakses data pemerintah dan memangkas tenaga kerja federal.

Ratusan karyawan masa percobaan termasuk di antara mereka yang dipecat di FAA, meskipun ada upaya untuk meningkatkan perekrutan dalam beberapa tahun terakhir. Orang dalam telah lama memperingatkan bahwa tenaga kerja FAA saat ini sangat terbatas dan sistem kontrol lalu lintas udara secara kronis kekurangan sumber daya.

"Kami merasa terganggu dan kecewa dengan keputusan pemerintah untuk memecat karyawan masa percobaan FAA yang diwakili oleh PASS tanpa alasan atau berdasarkan kinerja atau perilaku," kata serikat pekerja Professional Aviation Safety Specialists (PASS) dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.

Serikat pekerja tersebut mencatat bahwa pemberitahuan pemutusan hubungan kerja tersebut tampaknya berasal dari luar sistem komunikasi resmi pemerintah, yang digunakan untuk memastikan keamanan pesan email, serta transparansi dalam kasus permintaan catatan.

"Beberapa ratus karyawan telah terdampak dengan pesan yang dikirim dari alamat email Microsoft 'perintah eksekutif', bukan alamat email resmi .gov," serikat pekerja tersebut menjelaskan, seperti dikutip Al Jazeera, Selasa 18 Februari 2025.

"Pesan mulai berdatangan setelah pukul 7.00 malam (waktu setempat) pada 14 Februari dan berlanjut hingga larut malam,” imbuh serikat pekerja itu.

Pemecatan tersebut terjadi beberapa minggu setelah tabrakan fatal di udara di atas Sungai Potomac dekat Bandara Nasional Ronald Reagan Washington di Washington, DC. Kecelakaan itu, yang terjadi antara pesawat jet penumpang dan helikopter militer Black Hawk pada 29 Januari, memicu perdebatan mengenai keselamatan perjalanan udara AS dan kondisi bagi pekerja kontrol lalu lintas udara. Semua penumpang di kedua pesawat tewas: 64 warga sipil dan tiga tentara.

Seorang pengawas bertanggung jawab untuk mengawasi penerbangan komersial dan helikopter di sekitar bandara yang ramai pada hari kecelakaan. Trump dan sekutunya menyalahkan insiden tersebut pada inisiatif keberagaman tanpa bukti. Tabrakan tersebut masih dalam penyelidikan.

Dalam sebuah unggahan media sosial pada hari Minggu, Menteri Transportasi Sean Duffy mengatakan bahwa staf DOGE akan pergi ke kantor pusat FAA untuk "melihat langsung sistem saat ini, mempelajari apa yang disukai dan tidak disukai pengawas lalu lintas udara tentang peralatan mereka saat ini, dan membayangkan bagaimana kita dapat membuat sistem yang baru, lebih baik, modern, dan lebih aman".

FAA mengawasi rata-rata sekitar 45.000 penerbangan per hari, dengan seperempat dari semua penerbangan di dunia tiba atau berangkat dari bandara AS.

Serikat pekerja PASS mengutuk pemecatan tersebut dan mengatakan "tindakan kejam akan meningkatkan beban kerja dan menempatkan tanggung jawab baru pada tenaga kerja yang sudah kewalahan".

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)