Presiden AS Donald Trump bersama PM India Narendra Modi. Foto: Xinhua/Hu Yousong.
Husen Miftahudin • 15 February 2025 09:23
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkritik tarif tinggi India, dan berjanji akan membalasnya dengan mengenakan tarif timbal balik bagi produk-produk yang masuk ke AS dari India.
"Saat ini kita adalah negara yang saling berbalasan," kata Trump dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri India Narendra Modi yang sedang berkunjung di Gedung Putih, dikutip dari Xinhua, Sabtu, 15 Februari 2025.
"Apa pun biaya yang dikenakan, kami akan mengenakannya. Apa pun biaya yang dikenakan negara lain, kami akan mengenakannya. Jadi ini disebut timbal balik, yang menurut saya adalah cara yang sangat adil," sambung Trump.
Trump mengakui sulit untuk menjual barang-barang ke India karena mereka memiliki hambatan perdagangan. "Saya berdiskusi dengan India pada masa jabatan pertama (saya) tentang fakta tarif mereka sangat tinggi. Dan saya tidak bisa mendapatkan konsesi. Jadi, kami akan melakukannya dengan cara yang mudah," ucap Trump.
(Jet tempur F-35 milik Amerika Serikat (AS). Foto: USAF)
Tingkatkan penjualan militer ke India
Pertemuan Trump dengan Modi menyusul penandatanganan memorandum presiden tentang 'Rencana yang Adil dan Timbal Balik' untuk mengenakan tarif timbal balik pada mitra dagang AS.
Lembar Fakta Gedung Putih pada rencana tersebut memuat contoh-contoh hubungan perdagangan yang 'tidak adil', termasuk tarif rata-rata negara paling disukai India sebesar 39 persen. Trump juga mengatakan Washington akan meningkatkan penjualan militer ke India.
"Mulai tahun ini, kami akan meningkatkan penjualan militer ke India hingga miliaran dolar. Kami juga membuka jalan untuk akhirnya menyediakan jet tempur siluman F-35 bagi India," kata Trump dalam konferensi pers bersama.
Menurut laporan media, India telah sepakat untuk membeli lebih dari USD20 miliar produk pertahanan AS sejak 2008. Trump juga mengatakan Modi telah setuju untuk membeli lebih banyak minyak dan gas AS, yang mungkin menjadikan AS sebagai pemasok nomor satu bagi India.
Menjelang kunjungan Modi, India telah menawarkan beberapa konsesi untuk meredakan ketegangan
perdagangan, termasuk menurunkan tarif sepeda motor Harley-Davidson.
"Kami juga telah menetapkan target untuk meningkatkan perdagangan bilateral kami lebih dari dua kali lipat hingga mencapai USD500 miliar pada 2030," kata Modi pada konferensi pers tersebut.