Menhan AS Tegur Jenderal Tiongkok di Acara Dialog Singapura

Menhan AS Lloyd Austin dalam Shangri-La Dialogue di Singapura, Sabtu, 3 Juni 2023. (EPA-EFE)

Menhan AS Tegur Jenderal Tiongkok di Acara Dialog Singapura

Willy Haryono • 3 June 2023 13:40

Singapura: Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin telah mengeluarkan teguran publik yang tak biasa terhadap mitranya dari Tiongkok, Jenderal Li Shangfu, dalam sebuah acara Dialog Shangri-La di Singapura. Austin menuduh Li telah melalaikan tanggung jawab globalnya dengan menolak untuk berdialog secara langsung di Singapura.

"Bagi para pemimpin pertahanan yang bertanggung jawab, waktu yang tepat untuk berbicara adalah kapan pun. Waktu yang tepat untuk berbicara adalah setiap waktu dan waktu yang tepat untuk berbicara adalah sekarang juga," ujarnya.

Austin dan Li sempat difoto sedang berjabat tangan di jamuan makan malam Shangri-La pada Jumat malam. Keduanya duduk satu meja bersama Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

"Jabat tangan yang ramah saat makan malam bukanlah pengganti dari pertemuan yang substantif," kata Austin, dikutip dari laman Al Jazeera, Sabtu, 3 Juni 2023.

"Jika kita berbicara, kita dapat menghindari kesalahpahaman dan salah perhitungan yang dapat menyebabkan krisis atau konflik. Saya sangat prihatin bahwa Tiongkok tidak mau terlibat lebih serius dalam mekanisme yang lebih baik untuk manajemen krisis antara kedua militer kita. Saya harap itu akan segera berubah," sambungnya.

Peristiwa tak biasa ini telah mengungkapkan rasa frustrasi yang meningkat di Washington atas keengganan Beijing terlibat dengan apa yang oleh Presiden Joe Biden dan PM Albanese disebut sebagai "pagar pengaman" untuk menghindari ketidaksepakatan agar tidak berkembang menjadi konflik.

Tiongkok menuduh AS dan sekutunya berusaha menahan ambisi Beijing. Li menolak bertemu Austin sejak ia diangkat pada Maret lalu. Li dijatuhi sanksi oleh AS pada 2018 atas pembelian jet tempur Rusia.

Tetapi hubungan tersebut sekarang menjadi sangat tegang sehingga mempengaruhi negosiasi atas Selat Taiwan, proliferasi nuklir, dan latihan kebebasan navigasi di Laut China Selatan.

Ditanya apakah kedua belah pihak telah terlibat dalam negosiasi pengendalian senjata setelah Kementerian Luar Negeri AS mengungkapkan tahun lalu bahwa Tiongkok akan mencapai kesetaraan nuklir dengan AS dalam 15 tahun ke depan, Austin mengatakan ia tidak memiliki pembaruan apapun.

"Harus ada pembicaraan terlebih dahulu dengan mereka," sebut Austin. "Jadi, begitu mereka benar-benar mau mengangkat telepon, mungkin kita akan menyelesaikan beberapa hal," lanjutnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)