NEWSTICKER

United Tractors Akuisisi 19,99% Saham Tambang Nikel NIC, Rogoh Kocek Rp9,39 Triliun!

Ilustrasi, kendaraan operasional United Tractors. Foto: Antara/Puspa Perwitasari.

United Tractors Akuisisi 19,99% Saham Tambang Nikel NIC, Rogoh Kocek Rp9,39 Triliun!

Husen Miftahudin • 9 June 2023 09:53

Jakarta: PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak perusahaan, PT Danusa Tambang Nusantara, mengumumkan penandatanganan Share Subscription Agreement (SSA) untuk melakukan pengambilan 19,99 persen kepemilikan saham di Nickel Industries Limited (NIC).

PT Danusa Tambang Nusantara adalah anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh UNTR. Sementara, NIC merupakan emiten tambang nikel yang tercatat di Bursa Efek Australia, Australian Securities Exchange Ltd (ASX).

Berdasarkan SSA, NIC akan menerbitkan 857 juta saham biasa baru kepada UNTR dengan harga 1,10 dolar Australia atau setara Rp10.952 per saham. Sehingga, total kocek yang dirogoh UNTR untuk mengambil alih hampir 20 persen saham NIC tersebut sebanyak 943 juta dolar Australia atau setara Rp9,39 triliun (kurs Rp9.957).

Presiden Direktur UNTR Frans Kesuma menyampaikan, penyelesaian transaksi ini tergantung pada pemenuhan prasyarat tertentu, termasuk persetujuan dari pemegang saham NIC berdasarkan Peraturan Pencatatan ASX.

"Akuisisi strategis saham minoritas di Nickel Industries merupakan langkah penting dalam diversifikasi bisnis kami. Langkah ini akan membangun strategi nikel terintegrasi dan ekspansi Grup kami dalam rantai pasok kendaraan listrik," ujar Frans dalam keterangan resminya, Jumat, 9 Juni 2023.

Profil NIC

Diketahui, NIC adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi dengan aset utama yang berlokasi di dalam atau dekat dengan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi dan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Halmahera.

NIC memiliki 80 persen saham di PT Hengjaya Mineralindo (perusahaan tambang nikel) yang merupakan salah satu pemasok terbesar bijih limonit dan saprolit high-grade ke IMIP. NIC memiliki saham mayoritas pada dan mengoperasikan 12 lines rotary kiln electric furnace (RKEF).

NIC juga memperluas strategi nikel baterai melalui konversi RKEF lines yang sudah ada untuk memproduksi class nickel matte, serta melalui perjanjian untuk membangun fasilitas pengolahan High-Pressure Acid Leach (HPAL), untuk memasok permintaan pasar atas baterai kendaraan listrik yang terus meningkat.

Pengembangan baterai dan kendaraan listrik

Di sisi lain, PT Danusa Tambang Nusantara juga telah menandatangani perjanjian tidak mengikat untuk berpartisipasi dalam investasi langsung pada pembangunan fasilitas pengolahan HPAL NIC yang akan datang (Collaboration Agreement).

Menurut Frans, investasi ini jika dilakukan memberikan peluang lebih lanjut bagi perseroan untuk memperluas portofolio dalam produksi nikel yang penting bagi pengembangan baterai dan kendaraan listrik.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, keputusan PT Danusa Tambang Nusantara untuk melakukan investasi tersebut bergantung pada pemenuhan prasyarat tertentu dan penyelesaian uji tuntas yang dapat diterima perseroan.

"Secara keseluruhan, investasi ini sejalan dengan salah satu Aspirasi Keberlanjutan Perseroan, yaitu mengembangkan dan mencapai portofolio bisnis yang tangguh dan berkelanjutan, terutama di sektor non-batu bara," beber Frans.

Adapun, penyelesaian transaksi (pengambilan saham NIC) tidak bergantung pada dilaksanakannya investasi oleh PT Danusa Tambang Nusantara berdasarkan Collaboration Agreement.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Husen Miftahudin)