Carragher ke Henderson Jike ke Arab Saudi: “Dia Akan Dikritik!”

London: Mantan bek Liverpool Jamie Carragher percaya dukungan Jordan Henderson sebelumnya terhadap komunitas LGBT+ akan membuatnya dikritik jika dia pindah ke Arab Saudi.

Gelandang berusia 33 tahun itu saat ini menjadi subyek spekulasi intens dari klub Liga Pro Saudi Al-Ettifaq. Selain itu, Henderson juga akan membuat keputusan tentang masa depannya di Anfield dalam beberapa hari mendatang.

Selama menjadi kapten The Reds, Henderson telah menjadi sosok penting dalam mempromosikan kesetaraan dalam permainan pria dan memastikan bahwa sepak bola inklusif untuk semua individu.

Oleh sebab itu, Henderson telah menjadi tokoh kunci bagi Liga Premier dan tim nasional Inggris dalam mempromosikan kampanye Rainbow Laces Stonewall atau sebuah gerakan yang dirancang untuk mendukung komunitas LGBT+ di sepak bola dan seterusnya.

Sementara itu, di Arab Saudi, komunitas LGBT+ sangat ditolak. Di negara Teluk tersebut, catatan Hak Asasi Manusia sangat buruk, pernikahan sesame jenis yang tidak legal, dan menjadi transgender adalah kriminal.

Melihat fenomena ini, Jamie Carragher, pemain yang pernah membela Liverpool dan sekarang menjadi pengamat sepak bola, mengemukakan pendapatnya jika Henderson bergabung dengan Al-Ettifaq.

“Uangnya sulit untuk ditolak. Oleh karena itu mengapa hampir tidak ada yang memiliki, pelayan dan pemain yang hebat untuk Liverpool,” kata Carragher, melalui akun Twitternya, dikutip dari Echo.

“Dia akan mendapat kritik karena dia mendapat banyak pujian atas sikapnya terhadap LGBTQ+ di masa lalu. Bukan pemain di masa jayanya, tetapi sekali lagi pernyataan besar untuk membawa kapten Liverpool ke liga Saudi. Kesepakatan yang bagus untuk Liverpool juga,” lanjutnya.

Pada Kamis pagi, 13 Juli 2023, ketika desas-desus tentang kepindahan pemain internasional Inggris ke Negara Teluk semakin intensif, kelompok pendukung resmi LGBT+ Liverpool mengutuk usulan kepindahan Henderson ke Al-Ettifaq.

“Kami terkejut dan khawatir bahwa ada orang yang mempertimbangkan bekerja untuk operasi #sportswashing untuk rezim di mana wanita dan orang LGBT+ ditindas dan yang secara teratur berada di puncak tabel hukuman mati dunia?” cuit salah satu warganet di Twitter.

“Rezim ini bertanggung jawab atas pembunuhan seorang jurnalis, Jamal Khashoggi. Itu mencambuk orang. Rezim ini diatur untuk mengingkari janjinya pada mengeksekusi remaja,” warganet lain juga memberikan komentarnya terhadap isu kepergian Henderson ke negara yang anti LGBT+ tersebut. (Jennifer Carorine Gouw/Echo)