Kerusakan di rumah warga akibat bendungan jebol di Kherson. (AFP)
Marcheilla Ariesta • 19 June 2023 08:34
New York: PBB menuduh Rusia terus memblokir pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah Ukraina timur yang dikuasai Moskow. Wilayah itu terkena dampak jebolnya bendungan Kakhovka baru-baru ini.
Jebolnya bendungan pada 6 Juni menggenangi sebagian besar wilayah Kherson di bawah kendali Rusia dan Ukraina. Hal ini menyebabkan banjir yang memaksa ribuan orang melarikan diri dan memicu kekhawatiran akan bencana lingkungan.
"Pemerintah Federasi Rusia sejauh ini telah menolak permintaan kami untuk mengakses daerah-daerah di bawah kendali militer sementara," kata koordinator kemanusiaan PBB untuk Ukraina, Denise Brown, dalam sebuah pernyataan kemarin, dikutip dari AFP, Senin, 19 Juni 2023.
“PBB akan terus melakukan semua yang dapat dilakukan untuk menjangkau semua orang, termasuk mereka yang menderita akibat jebolnya bendungan baru-baru ini, yang sangat membutuhkan bantuan untuk menyelamatkan nyawa, di mana pun mereka berada,” kata Brown.
“Kami mendesak pihak berwenang Rusia untuk bertindak sesuai dengan kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional,” tambahnya.
Pada Sabtu lalu, para pejabat di wilayah yang dikuasai Rusia mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat jebolnya bendungan telah meningkat menjadi 29 orang.
Sedangkan Kyiv mengatakan, jumlah yang tewas di wilayahnya meningkat menjadi 16 orang, dengan 31 orang masih hilang.
Kyiv menuduh Moskow meledakkan bendungan di Sungai Dnipro, sementara Rusia menyalahkan Ukraina.