Bank Sentral ASEAN Perkuat Ketahanan dan Stabilitas Keuangan

Gubernur BI Filianingsih Hendarta (tengah bawah) pada Pertemuan Senior Level Committee (SLC) ke-26 ASEAN. Foto: dok BI.

Bank Sentral ASEAN Perkuat Ketahanan dan Stabilitas Keuangan

Husen Miftahudin • 3 August 2023 10:08

Jakarta: Pertemuan Senior Level Committee (SLC) ke-26 ASEAN, menjadi momentum para delegasi negara ASEAN yang diwakili oleh Deputi Bank Sentral untuk berkomitmen memperkuat stabilitas dan ketahanan keuangan serta pertumbuhan kawasan.

"SLC diharapkan dapat menjadi wadah penting bank sentral di Kawasan untuk mendorong dialog, kerja sama, dan memperkuat solidaritas antara negara-negara ASEAN," ungkap Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta sebagai delegasi Indonesia, dikutip dari siaran pers, Kamis, 3 Agustus 2023.

Sebagai upaya memperkuat stabilitas tersebut, Bank Indonesia menginisiasi pembentukan ASEAN LCT Framework Task Force dan penyusunan High Level Principles (HLP) on Local Currency Transactions (LCT) Framework.

HLP tersebut nantinya berperan sebagai pedoman bagi negara-negara ASEAN dalam mempromosikan penggunaan local currency. Pertemuan dilaksanakan BI di Bali, melanjutkan pertemuan perdana SLC dalam keketuaan ASEAN Indonesia 2023 yang diselenggarakan pada Maret 2023 lalu di Jakarta.

Lebih lanjut, setiap inisiatif yang diusung Bank Indonesia pada Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 dapat diterima oleh SLC untuk kemudian dieskalasi pada level principal, yaitu pada pertemuan ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM) yang dilaksanakan pada 25 Agustus 2023 di Jakarta.

Bahas perkembangan ekonomi global dan regional

Pada pertemuan itu, Bank Sentral negara anggota ASEAN mendiskusikan perkembangan ekonomi global dan regional dengan panduan ASEAN Macroeconomic and Research Office dan Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).

Diskusi ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman para negara anggota ASEAN terkait lanskap keuangan global, utamanya pada praktik transisi keuangan hijau di ASEAN.

"Negara anggota ASEAN berkomitmen penuh mendorong transisi keuangan hijau serta langkah-langkah keuangan yang berkelanjutan. Hal itu tercermin dari laporan inisiatif keuangan berkelanjutan yang telah dilakukan oleh negara anggota ASEAN oleh SLC Task Force on Sustainable Finance," tutur Filianingsih.

Isu penting yang juga diangkat dalam pertemuan adalah keamanan siber. Indonesia berkesempatan menjadi koordinator Cybersecurity Resilience and Information Sharing Platform (CRISP).

"CRISP memaparkan aktivitas dan perkembangan terbaru dari forum yang bertujuan untuk memperkuat keamanan siber dan data sharing platform antarnegara ASEAN," jelasnya.

Pertemuan dilanjutkan dengan laporan seluruh Working Committees (WC) yang menggarisbawahi upaya ASEAN untuk mendorong ekosistem keuangan yang lebih kuat dan terkoneksi di tengah kondisi perekonomian yang dinamis.

Di tengah dinamika tersebut, Deputi Bank Sentral ASEAN telah menyetujui pada level SLC bahwa mandat Working Committees ASEAN perlu ditinjau kembali dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) pasca-2025.

Diketahui, Pertemuan SLC dihadiri perwakilan dari 10 bank sentral negara anggota ASEAN setingkat deputi untuk melakukan pembahasan pilar-pilar keuangan regional dan strategi meningkatkan resiliensi keuangan kawasan. Co-chairs pertemuan tersebut adalah Deputy Managing Director dari Monetary Authority of Singapore (MAS) Leong Sing Chiong dan Deputy Governor dari Bank of Lao PDR (BOL) Vathana Dalaloy.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)