Korut Adopsi Amandemen Konstitusi Penerapan Kebijakan Nuklir

Pemimpin Korut Kim Jong-un berjanji untuk mempercepat produksi senjata nuklirnya. (AP)

Korut Adopsi Amandemen Konstitusi Penerapan Kebijakan Nuklir

Marcheilla Ariesta • 28 September 2023 10:29

Pyongyang: Korea Utara (Korut) mengadopsi amandemen konstitusi untuk menerapkan kebijakan kekuatan nuklirnya. Pemimpin Korut Kim Jong-un berjanji akan mempercepat produksi senjata nuklir untuk mencegah 'provokasi Amerika Serikat' (AS).

Parlemen Korea Utara, Majelis Rakyat Tertinggi, dengan suara bulat menyetujui pada pertemuan dua hari untuk revisi konstitusi.

"Korea Utara mengembangkan senjata nuklir tingkat tinggi untuk menjamin hak untuk hidup dan mencegah perang," lapor kantor berita negara itu, KCNA, dikutip oleh AsiaOne, Kamis, 28 September 2023.

"Kebijakan pembangunan kekuatan nuklir DPRK telah dijadikan permanen sebagai hukum dasar negara, yang tidak boleh diabaikan oleh siapa pun," ucap Kim di depan parlemen dengan menyebutkan nama resmi Korut.

Dia menyerukan 'peningkatan produksi senjata nuklir' secara eksponensial dan mendiversifikasi cara serangan nuklir. "Kita juga harus mengerahkannya di berbagai layanan," lanjut dia.

Kim menambahkan, AS telah bertindak ekstrem dalam provokasi militernya melalui latihan dan penempatan aset strategis di wilayah tersebut.

Amandemen tersebut dilakukan setahun setelah Korea Utara secara resmi menetapkan dalam undang-undang hak untuk menggunakan serangan nuklir preventif untuk melindungi diri mereka sendiri, sebuah langkah yang menurut Kim akan membuat status nuklir negara tersebut “tidak dapat diubah”.

Kim mendesak para pejabat untuk lebih meningkatkan solidaritas dengan negara-negara yang menentang Amerika Serikat, dan mengecam kerja sama trilateral antara AS, Korea Selatan, dan Jepang sebagai “NATO versi Asia.”

“Ini hanyalah ancaman aktual yang paling buruk, bukan ancaman retorika atau entitas khayalan,” ujarnya.

Kim kembali ke negaranya pekan lalu dari perjalanan yang jarang terjadi ke Rusia, di mana ia dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk meningkatkan kerja sama militer dan ekonomi.

Para pejabat AS dan Korea Selatan telah menyatakan kekhawatirannya bahwa Pyongyang mungkin akan mencari bantuan teknologi untuk program nuklir dan misilnya, sementara Moskow mencoba memperoleh amunisi dari Korea Utara untuk menambah persediaan amunisinya yang semakin menipis untuk perang di Ukraina.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)