Tiktok. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 26 June 2023 18:24
Jakarta: CEO TikTok Shou Zi Chew bertemu dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada Senin, 19 Juni 2023, di kantor Kementerian Perdagangan. Dalam pertemuan tersebut, Shou menyampaikan rencana TikTok untuk melakukan investasi di Indonesia sebesar USD10 miliar atau Rp148 triliun (kurs Rp14.800).
Shou mengatakan pihaknya akan melakukan investasi miliaran dolar selama tiga sampai lima tahun ke depan. Investasi tersebut akan difokuskan pada pengembangan infrastruktur data center, pelatihan sumber daya manusia, dan pemberdayaan konten kreator lokal.
Shou menambahkan bahwa TikTok memiliki komitmen untuk mendukung perkembangan ekonomi digital di Indonesia, yang saat ini merupakan pasar terbesar TikTok di Asia Tenggara dengan jumlah pengguna aktif bulanan lebih dari 125 juta. Hal ini mendapatkan apresiasi dari beberapa kalangan, tetapi juga memberikan catatan apabila TikTok melakukan investasi di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Perindustrian dan Perdagangan Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anthony Leong, menyampaikan bahwa TikTok sebagai platform yang sedang ngetren di kalangan anak muda. Selain itu, banyak juga kalangan lain yang mendapatkan keuntungan di TikTok baik secara halal maupun haram.
"Jumlah pengguna TikTok yang cukup besar di Indonesia sekitar jumlah pengguna sebanyak 113 juta. TikTok wajib melakukan beberapa hal, yaitu: kontribusi berupa promosi secara gratis bagi konten lokal dan UMKM, sosialisasi berbagai kebijakan ekonomi, ya minimal keduanya agar ekosistem ekonomi digital di Indonesia semakin maju," ujar Anthony dalam keteranganya, Senin, 26 Juni 2023.
Anthony menjelaskan jika TikTok investasi di Indonesia sangat bagus, tapi sekali lagi harus kolaborasi dengan perusahaan dalam negeri di bidang digital dan UMKM agar tercipta ekosistem ekonomi digital yang menguntungkan bagi semua lapisan masyarakat
"Kami hanya ingin, setiap investasi yang masuk ke Indonesia dibidang ekonomi digital, harus mendukung dan menaikkan kelas para UMKM ataupun startup/perusahaan anak bangsa. Harus ada program kongkrit kolaborasinya dengan anak bangsa, influencer lokal, dan sustainable sinerginya," ungkap Anthony.