Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Medcom.id.
Arif Wicaksono • 23 June 2023 14:58
Jakarta: Upaya menuju kemakmuran bersama bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah menjadi lebih menantang sebagai akibat dari pandemi, konflik geopolitik, dan perubahan iklim. Hal tersebut menyebabkan peningkatan beban utang, inflasi, biaya keuangan, serta ketidakseimbangan ekonomi makro lainnya.
Tindakan mendesak diperlukan untuk mengatasi meningkatnya krisis kemiskinan dan tekanan ekonomi, serta tantangan global. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan, butuh kerja sama multilateral untuk mengatasi masalah global dalam tren fragmentasi geoekonomi dan geopolitik saat ini.
"Saya juga percaya komunitas global perlu bertindak dan bekerja sama untuk meningkatkan prospek ekonomi global dan membawa masyarakat pada kondisi yang lebih baik pascapandemi dan selama konflik geopolitik yang terjadi saat ini," ujar Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan resminya, Jumat, 23 Juni 2023.
Sri Mulyani menuturkan komunitas global perlu bersatu untuk meningkatkan pembiayaan dan dampak pembangunan. Upaya dan pembiayaan perlu ditingkatkan dari semua sumber baik domestik, internasional, sektor publik, dan swasta.
Sementara itu, sebagai lembaga keuangan dan pengetahuan pembangunan terkemuka di dunia, Group Bank Dunia (WBG) akan meningkatkan upaya untuk menjangkau masyarakat miskin dan rentan, meningkatkan dampak pembangunan, dan mengkatalisasi tindakan global.
"Untuk mencapai hal tersebut, Bank Dunia mengupayakan reformasi melalui World Bank Evolution Roadmap yang akan memperbarui misi, model operasi, dan kapasitas keuangan WBG, sejalan dengan rekomendasi dalam Tinjauan atas Kerangka Kecukupan Modal yang diluncurkan pada 2022 di bawah G20 Presidensi Indonesia," ujar Executive Director World Bank Wempi Saputra.