Kejahatan siber. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 28 June 2023 11:33
Jakarta: Kaspersky telah meluncurkan laporan komprehensif yang menyoroti meningkatnya bahaya yang dihadapi oleh usaha kecil dan menengah (UMKM) dalam lanskap ancaman dunia maya saat ini.
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UMKM telah menyumbang 90 persen yang luar biasa dari semua bisnis secara global dan berkontribusi terhadap 50 persen produk domestik bruto dunia.
Laporan Kaspersky dikutip Rabu, 28 Juni 2023, mengungkap realitas yang sedang berlangsung dan meresahkan karena penjahat siber terus menargetkan UMKM dengan berbagai taktik canggih.
Statistik menunjukkan jumlah karyawan UMKM yang menghadapi malware yang disamarkan sebagai aplikasi bisnis sah tetap relatif stabil dari tahun ke tahun (2.478 pada 2023 dibandingkan dengan 2.572 pada 2022), dan penjahat siber terus berupaya menyusup ke sektor bisnis ini.
Penjahat siber menggunakan banyak metode, termasuk mengeksploitasi kerentanan, menggunakan email phishing, pesan teks yang menipu, dan bahkan menggunakan tautan YouTube yang tampaknya tidak berbahaya, semuanya dengan tujuan untuk mendapatkan akses tidak sah ke data sensitif.
Tren yang memprihatinkan ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan peningkatan perlindungan keamanan siber untuk melindungi UMKM dari serangan ancaman siber bertubi-tubi. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa jumlah pendeteksian file berbahaya yang menargetkan UMKM selama lima bulan pertama di 2023 mencapai 764.015.
Eksploitasi adalah ancaman paling umum bagi UMKM, menyumbang 63 persen (483.980) dari semua deteksi selama lima bulan pertama 2023. Program berbahaya ini menargetkan kerentanan perangkat lunak dan memungkinkan penjahat siber menjalankan malware sehingga meningkatkan hak istimewa mereka, atau mengganggu aplikasi penting tanpa interaksi pengguna.