Pentingnya Persiapan Infrastruktur dan Sarana Transportasi Darat Jelang Mudik Lebaran 2023

Mudik Lebaran 2023 diperkirakan mobilisasi masyarakat via darat akan jauh meningkat. Menyambut mudik, sektor transportasi merupakan salah satu yang harus dipersiapkan secara matang. 

Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan 2023, memprediksi jumlah pemudik akan mencapai 123,8 juta orang dengan potensi pergerakan asal perjalanan terbanyak di Pulau Jawa yakni 62,5% atau 77,3 juta orang.

Sedangkan pemudik dari wilayah Jabodetabek meningkat sebesar 27,97% atau 18,3 juta orang dari tahun 2022.

Bahkan Kemenhub juga memperkirakan pemilihan moda transportasi darat dengan rincian sebagai berikut:

- Mobil pribadi 22,07% (27, 32 juta orang)
- Sepeda motor 20,3% (25, 13 juta orang)
- Bus 18,39% (22, 77 juta orang)
- Kereta api antarkota 11,69% (14, 47 juta orang)
- Mobil sewa 7,7% (9, 53 juta orang)

Peneliti dan Kepala Divisi Publikasi dan Promosi Pustral UGM sekaligus seorang Ahli dalam bidang ekonomi transportasi dan ekonomi infrastruktur Dwi Ardianta Kurniawan, menekankan pentingnya penyediaan infrastruktur yang berlebih serta perhatian terhadap strategi managemen lalu lintas.

"Di luar pengembangan infrastruktur, strategi manajemen lalu lintas merupakan upaya yang efisien dan efektif untuk mengatur demand perjalanan sehingga relatif merata," ucap Dwi Ardianta Kurniawan.

"Pertumbuhan pengguna angkutan pribadi masih relatif lebih tinggi," tambah Dwi.

Jika aktivitas mudik khusunya via darat ini tidak diantisipasi akan menimbulkan berbagai masalah lalu lintas, seperti meningkatnya kemacetan, kasus kecelakaan, dan menimbulkan ketegangan antara sesama pengendara atau penumpang hingga menyebabkan jatuhnya korban.

Berbagai persiapan harus dilakukan agar mudik dapat berjalan dengan lancar, aman dan selamat. Kali ini untuk mengatasi lonjakan arus mudik, salah satunya upaya pemerintah adalah dengan memajukan cuti bersama.

Tak hanya itu program mudik gratis dari yang dicanangkan pemerintah melalui Kemenhub dikhususkan bagi pengguna sepeda motor. Program ini memungkinkan untuk mengangkut penumpang bus, kereta api dan kapal, sedangkan sepeda motor akan diangkut dengan truk atau kereta api serta kapal laut.