BMKG: 3 Siklon Kepung Indonesia, Curah Hujan dan Gelombang Tinggi Meningkat

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani (tengah atas). Foto: ANTARA/Fathur Rochman

BMKG: 3 Siklon Kepung Indonesia, Curah Hujan dan Gelombang Tinggi Meningkat

Fachri Audhia Hafiez • 16 December 2025 08:41

Jakarta: Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa saat ini terdeteksi ada tiga siklon yang berpotensi memengaruhi cuaca di Indonesia. Ketiga siklon tersebut adalah Siklon Bakung, Bibit Siklon 93S, dan Bibit Siklon 95S.

“Saat ini ada tiga siklon yang mengepung Indonesia, Bapak Presiden. Yang pertama, Siklon Bakung,” kata Faisal dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, dilansir Antara, Senin, 15 Desember 2025.
 


Faisal menjelaskan, Siklon Bakung berkembang di barat daya Lampung dan bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Namun, status siklon ini sempat naik dari kategori 1 ke kategori 2. Faisal mengingatkan bahwa siklon tropis Senyar, yang menyebabkan cuaca ekstrem di Sumatra, hanya tercatat di kategori 1.

BMKG memprediksi Siklon Bakung ini berpotensi kembali mendekati wilayah Indonesia. Sehingga akan terus dipantau intensif selama dua sampai tiga hari ke depan.

"Kami akan pantau terus dinamikanya, harapannya tidak masuk hingga mendekat lagi yang akan memengaruhi curah hujan,” tutur Faisal.

Faisal menambahkan, Siklon Bakung bahkan sempat tercatat pada 14 Desember masuk ke kategori 3 dengan kecepatan angin mencapai 65 knot. "Ini sangat berbahaya, tapi turun lagi ke kategori 2 dan sekarang harapannya sudah mendekat ke kategori 1," jelas Faisal.

Dua fenomena lainnya yang terpantau adalah Bibit Siklon 93S yang berada di Bali, Nusa Tenggara, dan Jawa Timur, serta Bibit Siklon 95S yang terpantau di selatan Papua. Faisal mengatakan, keberadaan siklon dan bibit siklon ini meningkatkan kondisi curah hujan menjadi tinggi hingga sangat tinggi. Selain itu, juga meningkatkan potensi gelombang tinggi di perairan sekitar.


Ilustrasi kapal menghantam gelombang tinggi. Foto: Dok. Metrotvnews.com.

Untuk mitigasi, BMKG telah bekerja sama dengan BNPB, BPBD, dan Basarnas untuk mengimbau masyarakat agar tetap tenang. Namun, selalu bersiap menghadapi curah hujan dan gelombang tinggi.

Dia juga memastikan bahwa Indonesia tidak sendirian dalam menghadapi situasi ini. Sebagai negara yang ditunjuk oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) sebagai Tropical Cyclone Warning Center, Indonesia terus berkomunikasi dengan Australia, Jepang, dan India untuk menentukan dinamika Siklon Tropis Bakung.

"Bahkan sempat tercatat pada 14 Desember dia (siklon Bakung) masuk ke kategori 3, dengan kecepatan angin mencapai 65 knot. Ini sangat berbahaya, tapi turun lagi ke kategori 2 dan sekarang harapannya sudah mendekat ke kategori 1," kata Faisal.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fachri Audhia Hafiez)