Uni Eropa kecam serangan hibrida. Foto: TASS
Fajar Nugraha • 19 December 2025 18:15
Brussels: Para pemimpin Uni Eropa sepakat mengecam serangan hibrida yang menargetkan blok tersebut dan menyebut Rusia serta Belarus sebagai pihak yang bertanggung jawab. Pernyataan itu disampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa di Brussels, yang juga membahas upaya memperkuat ketahanan kawasan terhadap ancaman siber, disinformasi, dan sabotase infrastruktur utama.
Dewan Eropa menilai perang di Ukraina telah menjadi tantangan besar bagi keamanan Eropa dan dunia. Para pemimpin kemudian berkomitmen mempercepat perlindungan terhadap infrastruktur penting serta meningkatkan kemampuan mencegah dan menanggapi ancaman hibrida.
Uni Eropa membuka peluang menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Rusia dan Belarus sebagai bagian dari langkah pengamanan.
Dilansir dari media Yeni ?afak, Jumat 19 Desember 2025, KTT juga meninjau perkembangan pengurangan ketergantungan strategis dan kebutuhan pertahanan yang belum terpenuhi. Upaya ini dinilai penting untuk memperkuat posisi keamanan Uni Eropa secara keseluruhan, terutama dalam menghadapi dampak konflik yang masih berlangsung.
Dalam isu Timur Tengah, para pemimpin Uni Eropa menyoroti situasi di Palestina dan Israel. Mereka mengecam meningkatnya kekerasan pemukim terhadap warga Palestina serta menolak kebijakan pengusiran paksa dan aneksasi di Tepi Barat. Uni Eropa menegaskan dukungan terhadap solusi dua negara dan menyerukan distribusi bantuan kemanusiaan yang cepat dan aman di Gaza.
Terkait Suriah, Uni Eropa menyatakan dukungan terhadap transisi damai dan inklusif menyusul perubahan politik di negara itu. Uni Eropa juga memperingatkan agar tidak terjadi campur tangan asing dan menegaskan pentingnya menghormati kedaulatan serta integritas wilayah Suriah. Kebijakan ini sejalan dengan sikap negara-negara kawasan yang mendorong stabilitas dan solusi politik.
(Keysa Qanita)