Wakil Ketua Tim A DRRC UI, Budi Hartono (kiri). Foto: Dok. MI.
UI Terjunkan Tim Ahli untuk Penanganan Pascabencana di Sumbar
Rahmatul Fajri • 26 December 2025 10:01
Jakarta: Tim Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI) melalui program Hibah DIKTI Tanggap Bencana dan UI Peduli, menerjunkan tim ahli untuk melakukan penanganan pascabencana banjir bandang (galodo) di Sumatra Barat. Tim difokuskan pada pendataan, penyaluran bantuan, serta asesmen geologi untuk mencegah dampak bencana susulan di masa depan.
Dalam misi ini, Tim A DRRC UI yang berkolaborasi dengan Politeknik Negeri Padang (PNP) menyisir tiga nagari terdampak parah di Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar. Yakni Nagari Guguak Malalo, Sumpur, dan Padang Laweh.
Salah satu temuan menarik tim di lapangan adalah tingginya kesiapsiagaan masyarakat setempat. Wakil Ketua Tim A DRRC UI, Budi Hartono, mengungkapkan bahwa minimnya korban jiwa di wilayah tersebut berkat aksi cepat tim Siaga Nagari.
"Satu hari sebelum bencana, saat hujan deras, warga secara mandiri mengecek kondisi hulu sungai dan check-dam. Begitu melihat situasi membahayakan, tim Siaga Nagari langsung mengevakuasi warga. Meski harta benda tak terselamatkan, langkah ini sangat efektif menekan jumlah korban jiwa," jelas Budi, dikutip dari Media Indonesia, Jumat, 26 Desember 2025.
"Distribusi obat dan bantuan medis selama masa tersebut terpaksa dilakukan melalui jalur perairan Danau Singkarak menggunakan perahu warga," ungkap Kepala Puskesmas Batipuh Selatan, Vina Indriani.
Selain aspek sosial dan kesehatan, tim yang melibatkan pakar geologi FMIPA UI melakukan pengecekan teknis terhadap infrastruktur pencegah banjir. Hasil pemantauan lapangan menemukan kondisi memprihatinkan pada Check-dam Duo Koto yang hancur total.
.jpg)
Kondisi wilayah terdampak bencana di Sumbar. Foto: Antara.
Lebih mengkhawatirkan, tim menemukan adanya retakan pada lereng bukit di koordinat -0.598790, 100.485429 yang masuk ke area Nagari Guguak Malalo. Retakan tersebut terindikasi telah mengalami longsoran kecil yang materialnya mengalir menuju Muaro Ambius sebelum berakhir di Danau Singkarak.
Berdasarkan hasil Rapid Health Assessment (RHA), DRRC UI merangkum beberapa poin krusial untuk penanganan lanjutan. Pertama, kebutuhan mendesak berupa alat berat untuk pembersihan material lumpur/batu dan pemulihan akses air bersih. Kedua, manajemen posko untuk koordinasi di tingkat nagari dalam mendata kerusakan rumah, lahan tani, dan ternak.
"Secara umum, manajemen penanggulangan bencana di tingkat nagari sudah berjalan terkoordinasi. Kami akan membawa data temuan geologi ini untuk dirumuskan dalam kebijakan pengurangan risiko bencana kedepannya," kata Budi.