PM India Narendra Modi lakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 5 December 2025 11:06
New Delhi: Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Kamis, 4 Desember, secara terbuka menentang tekanan berat Amerika Serikat (AS) terhadap India agar tidak membeli bahan bakar Rusia, seraya mempertanyakan hak AS untuk menghukum India. Ini mengingat AS sendiri masih membeli bahan bakar nuklir dari Moskow.
Pernyataan tersebut disampaikan Putin dalam wawancara dengan penyiar India, India Today, beberapa jam setelah ia mendarat di New Delhi untuk kunjungan kenegaraan dua hari. Saat kedatangan, Putin disambut hangat oleh Perdana Menteri India, Narendra Modi, sebuah isyarat langka yang menggarisbawahi hubungan erat kedua pemimpin.
Kunjungan pertama Putin ke India dalam empat tahun ini bertujuan meningkatkan penjualan minyak, sistem rudal, dan jet tempur Rusia, serta memperluas hubungan bisnis di luar sektor energi dan pertahanan. Hal ini dilakukan di tengah tekanan AS terhadap India untuk menjauhi Moskow pasca-invasinya ke Ukraina.
Hubungan antara New Delhi dan Moskow sangat kuat sejak era Uni Soviet, dan Rusia telah menjadi pemasok utama senjata bagi India selama beberapa dekade. India juga menjadi pembeli minyak Rusia melalui laut terbesar, walaupun ada sanksi Barat yang diberlakukan setelah invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
Namun, impor minyak mentah Rusia akan mencapai titik terendah dalam tiga tahun bulan ini, menyusul penerapan tarif hukuman AS terhadap barang India dan pengetatan sanksi terhadap Rusia. Sementara itu, Pemerintahan Trump berpendapat, pembelian minyak Rusia yang murah oleh India membantu membiayai perang Moskow di Ukraina.
"Amerika Serikat sendiri masih membeli bahan bakar nuklir dari kami untuk pembangkit listrik tenaga nuklirnya sendiri. Itu juga bahan bakar," ujar Putin kepada India Todacy, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat, 5 Desember 2025. Putin menambahkan, jika AS memiliki hak untuk membeli bahan bakar Rusia, seharusnya India juga memiliki hak istimewa yang sama dan ia siap berdiskusi terhadap pernyataannya itu dengan Trump.
India menyatakan, bahwa tarif Trump tidak dapat dibenarkan dan tidak masuk akal, serta menunjuk pada perdagangan AS yang masih berlangsung dengan Moskow, termasuk impor miliaran dolar komoditas energi Rusia, seperti gas alam cair, dan uranium yang diperkaya.
Menanggapi pertanyaan mengenai pembelian minyak India menurun karena tekanan dari Barat, Putin mengatakan, terdapat penurunan omzet perdagangan secara keseluruhan selama sembilan bulan pertama tahun ini. Ia menambahkan, perdaganan produki minyak bumi dan minyak mentah Rusia, berhalan lancar di India.
Menanggapi pertanyaan tentang bagaimana India dan Rusia menghadapi Trump dan tarifnya, Putin mengatakan AS memiliki penasihat yang percaya, bahwa penerapan kebijakan tarif tersebut pada akhirnya menguntungkan ekonomi AS. Ia berharap, semua pelanggaran peraturan Organisasi Perdagangan Dunia akan diperbaiki.
Beberapa jam sebelumnya Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyambut Putin di bandara, berpelukan di karpet merah dan kemudian pergi dengan kendaraan yang sama untuk makan malam pribadi yang diselenggarakan Modi. Modi dalam platform X, mengatakan senang menyambut Putin di India, persahabatan India-Rusia yang teruji waktu, sangat bermanfaat bagi India.
Menteri senior Rusia dan delegasi bisnis besar Rusia berada di New Delhi untuk kunjungan Putin dengan kedua pemimpin akan mengadakan pembicaraan KTT pada hari Jumat, di mana mereka diharapkan mengumumkan sejumlah kesepakatan. India dan Rusia bertujuan meningkatkan perdagangan bilateral hinga 100 milliar pada tahun 2030, meningkat lima kali lipat sekitar 13 miliar pada tahun 2021 menjadi USD69 milliar pada 2024-2025.
Wakil Kepala Staf Kremlin, Maxim Oreshkin, mengatakan pada konferensi bisnis di New Delhi, bahwa Rusia ingin mengimpor lebih banyak barang India untuk menyeimbangkan perdagangan bilateral yang saat ini condong ke sektor energi. Sementara itu, Menteri Perdagangan India, Piyush Goyal, mengatakan New Delhi ingin mendiversifikasi ekspor ke Ruai dan meningkatkan penjualan mobil, barang elektronik, peralatan pemrosesan data, mesin berat, komponen industri, tekstil, dan bahan makanan.
(Kelvin Yurcel)