Empat Warga Sipil Tewas dalam Baku Tembak di Perbatasan Pakistan–Afghanistan

Seorang tentara Pakistan berjaga di perbatasan Pakistan-Afghanistan di Chaman, Pakistan, 5 April 2024. (EFE-EPA/AKHTER GULFAM)

Empat Warga Sipil Tewas dalam Baku Tembak di Perbatasan Pakistan–Afghanistan

Willy Haryono • 6 December 2025 19:08

Kabul: Empat warga sipil tewas dalam baku tembak semalam di salah satu titik perlintasan utama perbatasan Pakistan–Afghanistan, menurut pejabat Afghanistan pada Sabtu, 6 Desember 2025. Ini merupakan insiden terbaru setelah bentrokan mematikan di perbatasan kedua negara pada Oktober lalu.

Empat orang lainnya terluka, kata Abdul Karim Jahad, gubernur distrik Spin Boldak di Afghanistan selatan, kepada AFP. Rumah sakit lokal di kota Chaman, wilayah perbatasan Pakistan, menyatakan tiga orang telah dipulangkan setelah mengalami luka ringan dalam bentrokan tersebut.

Mengutip dari France 24, masing-masing pihak saling menuding melakukan serangan “tanpa provokasi” di perlintasan Chaman–Spin Boldak, meski gencatan senjata telah disepakati setelah bentrokan Oktober.

“Sayangnya, malam ini pihak Pakistan mulai menyerang Afghanistan di Kandahar, distrik Spin Boldak, dan pasukan Imarah Islam terpaksa merespons,” kata juru bicara pemerintahan Afghanistan di bawah kelompok Taliban, Zabihullah Mujahid, di platform X pada Jumat malam.

Pakistan menyebut Afghanistan sebagai pihak yang memulai tembakan.

“Baru saja, rezim Taliban Afghanistan melakukan penembakan tanpa provokasi di sepanjang perbatasan,” tulis Mosharraf Zaidi, juru bicara perdana menteri Pakistan, di X.

“Respons segera, setimpal, dan intens telah diberikan oleh angkatan bersenjata kami.”

Warga di sisi Afghanistan mengatakan kepada AFP bahwa baku tembak terjadi sekitar pukul 22.30 (18.00 GMT) dan berlangsung sekitar dua jam. Kepala departemen informasi Kandahar, Ali Mohammed Haqmal, mengatakan pasukan Pakistan menyerang dengan “artileri ringan dan berat”, sementara tembakan mortir menghantam rumah-rumah warga sipil.

Pakistan dan Afghanistan telah terjebak dalam sengketa yang semakin memburuk sejak otoritas Taliban kembali berkuasa di Kabul pada 2021. Isu keamanan menjadi inti perselisihan, dengan Islamabad menuding Kabul menampung kelompok-kelompok militan—khususnya Taliban Pakistan (TTP)—yang melancarkan serangan di wilayah Pakistan.

Taliban Afghanistan Membantah

Lebih dari 70 orang tewas dan ratusan terluka dalam bentrokan Oktober lalu. Pertempuran itu berakhir dengan gencatan senjata yang dimediasi Qatar dan Turki, namun beberapa putaran pembicaraan lanjutan di Doha dan Istanbul gagal menghasilkan kesepakatan jangka panjang, dan perbatasan kedua negara Asia Selatan tersebut tetap ditutup.

Bulan lalu, Kabul menuduh Islamabad melakukan serangan udara di wilayah perbatasan yang menewaskan 10 orang, sembilan di antaranya anak-anak. Pakistan membantah klaim tersebut. Pada 28 November, Kementerian Luar Negeri Pakistan memperingatkan bahwa menyusul “serangan besar” di wilayahnya, “gencatan senjata tidak bertahan."

Pakistan pada pekan ini mengatakan akan membuka sebagian perbatasan untuk pengiriman bantuan, dengan perlintasan Chaman akan digunakan oleh lembaga-lembaga PBB.

Belum jelas kapan pengiriman bantuan akan dimulai, namun Zaidi, juru bicara perdana menteri Pakistan, mengatakan kepada AFP bahwa “pengiriman bantuan adalah hal terpisah” dan bentrokan terbaru “tidak akan memengaruhi keputusan tersebut.”

Baca juga:  Dialog Damai Pakistan–Afghanistan Runtuh, Gencatan Senjata Tetap Berlaku

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)