Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok YouTube.
Ade Hapsari Lestarini • 28 November 2025 20:02
Jakarta: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan proyeksi fundamental dan tren pertumbuhan ekonomi positif pada 2026. Hal ini ditunjukkan pada peningkatan konsumsi masyarakat menurut Mandiri Spending Index, yaitu indeksnya berada di angka 312 pada November ini.
Airlangga menjelaskan, basis angka tersebut, threshold-nya di 300. Kemudian peningkatan investasi dari Januari sampai September yaitu Rp1.434 triliun atau tumbuh 13,7 persen secara year-on-year. Tentunya ke depan, kata Airlangga, peran investasi Danantara akan mulai terasa.
Hal ini disampaikan Airlangga saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2025 bertema Tangguh dan Mandiri: Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi dan Berdaya Tahan, di Jakarta, Jumat malam, 28 November 2025.

Ilustrasi. Foto: Freepik
Percepatan realisasi belanja pemerintah
Kemudian percepatan realisasi belanja pemerintah per 24 November, untuk belanja Kementerian Lembaga sebesar Rp1,109 triliun dan Program Prioritas Presiden sebesar Rp213 miliar. Sementara dari aspek monetar, sepanjang 2025, Bank Indonesia telah memotong 125 basis poin.
"Sehingga BI rate turun menjadi 4,75 persen dan ini yang mendorong kredit usaha dan belanja. Kita bersyukur inflasi tercatat 2,86 persen secara
year-on-year di Oktober, terkendali dalam rentang sasaran target nasional dan hal ini dipengaruhi oleh konsistensi kebijakan suku bunga BI dan dorongan insentif fiskal pemerintah," kata Airlangga.
Airlangga melanjutkan, dengan indikator-indikator tersebut, hampir seluruh risiko pertumbuhan di 2026 sudah dikelola dan diserap tahun ini. Menurut dia, risiko yang akan muncul seluruhnya sudah
price-in, sudah masuk di dalam tingkat suku bunga, harga-harga, termasuk rupiah di tahun ini.
"Sehingga untuk 2026 yang kita lihat adalah upside risk, Bapak Presiden. Dengan
baseline di 5,4 persen sesuai dengan APBN. Jadi kita berharap dan optimis tahun depan akan lebih baik dari tahun ini," kata dia.