Banjir masih merendam jalur Pantura Semarang-Demak Kamis (30/10) pagi membuat lalulintas terganggu.
Semarang: Bencana banjir yang melanda wilayah Pantura Jawa Tengah belum surut. Pemantauan Media Indonesia, Kamis, 30 Oktober 2025, banjir dengan ketinggian 10 hingga 70 sentimeter masih merendam jalur Pantura Semarang-Demak, tepatnya di ruas Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, dan Sayung, Kabupaten Demak.
Tampak kendaraan berjalan merambat di tengah banjir, sehingga mengakibatkan kemacetan. Sebagian kendaraan berukuran kecil dialihkan ke jalur alternatif Genuk-Karangroto-Bulusari-Onggorawe atau Pedurungan-Mranggen-Bulusari-Onggorawe, namun lalu lintas masih tersendat karena padatnya kendaraa, jalan sempit, dan terendam banjir.
Jalur alternatif Semarang-Demak Kamis pagi, 30 Oktober 2025, macet total akibat banjir di Pantura.
"Banjir di Pantura Kota Semarang dan Demak juga semakin meninggi dan meluas, selain curah hujan yang masih tinggi, juga air laut pasang (rob) masih berlangsung dan mengalami peningkatan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto, Kamis, 30 Oktober 2025.
Berdasarkan data terbaru, kata Endro, jumlah kelurahan terendam banjir di Kota Semarang terus meningkat, telah mencapai 23 kekurangan di 5 kecamatan dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter. Sementara itu, warga terdampak mencapai puluhan ribu jiwa.
Senada, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Demak Suprapto tercatat ada 13 desa di Demak terendam banjir dengan ketinggian 10-50 centimeter. Bahkan desa-desa di sepanjang pesisir seperti di Kecamatan Sayung, Karangtengah, Wedung, banjir lebih tinggi, hingga di atas 1 meter.
"Genangan di Jalan Pantura Sayung merupakan dampak hutan lebat dan rob, sehingga gak ini menjadi perhatian dari tim terpadu," ujar Suprapto.