Direktur Utama PNM Arief Mulyadi bersama pemimpin redaksi media. Foto: dok PNM.
Ade Hapsari Lestarini • 19 March 2025 16:06
Jakarta: PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatat jumlah nasabah aktif dalam program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) telah mencapai 15,4 juta orang.
PNM Mekaar merupakan program pemberdayaan bagi perempuan prasejahtera yang ingin memulai usaha mikro. Adapun program ini telah mendukung segmen ultramikro di Indonesia.
"Saat ini ada 15,4 juta (nasabah) kalau yang Mekaar dan dikelompokkan dalam 890 ribu kelompok. Hadir di 6.165 kecamatan dari 7.400 sampai 7.500 kecamatan di Indonesia. Lalu ada 452 kabupaten/kota dari 514 kabupaten kota di Indonesia dan di 36 provinsi," kata Direktur Utama PNM Arief Mulyadi dalam acara buka puasa bersama media di Jakarta, dikutip Rabu, 19 Maret 2025.
Segmen ultramikro
Arief menuturkan kehadiran PNM dalam segmen ultramikro bertujuan untuk mendukung masyarakat yang selama ini masuk dalam kategori
unbankable dan bahkan
unvisible.
"Pada 2023, waktu itu pasti ada 4,8 juta nasabah yang masuk kategori miskin ekstrem. Itu siapa yang mau nyentuh, bukan hanya
unbankable, tapi
unvisible, karena belum pernah melakukan usaha. Rasanya tahapan itu sudah kami lewati," jelas dia.
PNM dan entitas anak mencatat laba tahun berjalan senilai Rp1,49 triliun per 31 Desember 2024. Meskipun mengalami penurunan dibandingkan laba tahun sebelumnya sebesar Rp1,64 triliun, Arief memastikan seluruh parameter keuangan menunjukkan tren pertumbuhan yang berkelanjutan.
"Walaupun laba turun sedikit dibanding 2023, semua komponen, semua parameter masih menunjukkan ada jaminan kami tetap tumbuh dan sustain," terang dia.
Laporan keuangan PNM
Pendapatan dan beban bunga serta syariah bersih PNM meningkat 9,64 persen (yoy) menjadi Rp13,37 triliun.
Kemudian, ekuitas perusahaan juga tumbuh 16,45 persen menjadi Rp10,55 triliun. Dari sisi operasional, PNM dan entitas anak telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp73,93 triliun per akhir 2024.
Arief menambahkan ke depan, PNM bakal terus memperkuat ekosistem pembiayaan dan pemberdayaan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, terutama perempuan prasejahtera.
"Harapan kami dengan pemanfaatan ekosistem ini akan memperkuat jaminan kami tetap sustain dan growth," ujar dia.