Bus Shalawat untuk mengantar jemput jemaah dari hotel ke Masjidil Haram. Foto: Dok Media Center Haji 2025.
Jakarta: Setiap musim haji, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI menyiapkan Bus Shalawat untuk memfasilitasi jemaah yang menginap di wilayah jauh dari Masjidil Haram. Layanan ini gratis, beroperasi hampir sepanjang hari, dan menjadi solusi utama transportasi jemaah.
Dengan 27 rute dan 95 halte yang disiapkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, layanan bus shalawat ini bertujuan memudahkan mobilitas jemaah selama berada di Makkah.
Namun, di tengah padatnya ribuan jemaah dari berbagai negara, tersesat atau salah naik bus dapat menjadi risiko yang nyata. Oleh karena itu, jemaah perlu membekali diri dengan beberapa tips dari Kemenag agar tetap aman dan tidak nyasar.
Kepala Bidang (Kabid) Transportasi PPIH Arab Saudi, Mujib Roni mengatakan, tips pertama yang harus diterapkan oleh Jemaah adalah hafalkan dan kenali rute bus shalawat menuju ke hotel atau area tempat tinggal Anda. Tips yang kedua adalah selalu bawa dan tempel kartu bus kemanapun dan kapanpun.
"Setiap jemaah akan diberikan kartu yang berisi nomor rute bus. Tempelkan kartu ini di tas dokumen agar mudah dilihat," kata Mujib Roni di Makkah, yang dikutip Selasa, 13 Mei 2025.
Tips selanjutnya adalah tunggu bus di halte terdekat yang bertuliskan terminal dan tentunya sesuai dengan kartu bus Anda. Bila kebingungan, manfaatkan bantuan dari petugas. Cari petugas haji Indonesia, kemudian perlihatkan kartu bus yang Anda miliki.
Nantinya, petugas akan membantu mengenali rute dan juga mencarikan bus yang tepat. Mujib memastikan, tidak ada rute yang tumpang tindih atau halte dengan banyak rute, sehingga risiko tersesat seharusnya sangat kecil.
Terakhir, Mujib mengimbau kepada petugas kloter untuk selalu mengingatkan jemaah agar membawa kartu bus, kartu nusuk, dan juga mengenakan gelang haji sebagai identitas resmi.