Tukang Bubur Tasikmalaya Naik Haji Usai 12 Tahun Menabung

Wasman, 52, dan Dede Yeni, 46, tukang bubur ayam di Tasikmalaya berhasil naik haji setelah menabung 12 tahun.

Tukang Bubur Tasikmalaya Naik Haji Usai 12 Tahun Menabung

Media Indonesia • 9 May 2025 18:38

Tasikmalaya: Pasangan suami istri (pasutri) Wasman, 52, dan Dede Yeni, 46, warga Kampung Bojong Tengah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, bersyukur terpanggil untuk menunaikan ibadah haji tahun ini, setelah 12 tahun menabung. Pasangan tersebut merupakan tukang bubur ayam bernama Tanjung yang dirintis sejak 1996 atau 29 tahun lalu.

"Kami merasa sangat bersyukur terpanggil untuk menunaikan ibadah haji tahun ini dan ini merupakan nikmat tidak melebihi punya mobil maupun motor. Akan tetapi, memang awalnya hanya menabung biasa sebesar Rp5 juta ke Bank Syariah Mandiri (BSM) di tahun 2010 atau Bank Syariah Indonesia (BSI)," kata, Wasman, di Tasikmalaya, Jumat, 9 Mei 2025.

Wasman mengatakan, usaha yang dirintis memang awalnya menggunakan gerobak dan sempat mangkal hingga keliling rumah ke rumah, dengan harga satu porsi Rp1.000 hingga Rp2.000 dengan isian cakue, kerupuk, dan bumbu lain sebagai penyedap. Usaha yang dirintis bersama sang istri berubah, mulanya Rp1.000 menjadi Rp8.000 hingga Rp10 ribu satu porsi dengan isian lengkap dan tambahan lainnya berupa ati ampela, telur puyuh, telur ayam, emping, dan kerupuk.

"Jualan bubur ayam yang dilakukan tidak berhenti di tengah jalan, pelanggan semakin banyak. Jualan bubur tidak lain untuk kebutuhan keluarga dengan lima anak yang harus sekolah. Harus bangun subuh dan selama ini berhasil dua putra lulus kuliah S1, 3 orang lagi masih sekolah di SMA, SMK, dan SD," ungkapnya.

Dia menuturkan usahanya menjadi tukang bubur ayam terus berjalan hingga memiliki tempat strategis di Tanjung, Kecamatan Kawalu. Usahanya pun diberi nama Bubur Ayam Tanjung. Meski telah punya banyak pelanggan tetap, Wasman tetap berupaya mengembangkan usahanya, agar pelanggan semakin banyak dan terus ada.

"Ketika tengah jualan di Tanjung, seorang pembimbing haji Kemenang Kota Tasikmalaya menyarankan agar segera mendaftar haji. Karena, daftar haji akan menunggu lama dan kami terpikirkan dan tahun 2013 baru daftar sebesar Rp25 juta hanya satu orang dan kami kembali setelah satu tahun untuk mendaftarkan istri dengan biaya Rp25 juta dan totalnya Rp50 juta," ujar dia.

Ia menuturkan bahwa uang hasil jualan bubur ayam yang disisihkan setiap hari mulanya diniatkan untuk membeli rumah. Kini, kata dia, bersama sang istri berhasil membeli rumah dan melunasi biaya haji. Dia mengungkap bahwa selama menunaikan ibadah haji, usaha bubur ayamnya akan dikelola sementara oleh keponakannya. 


(MI/Kristiadi)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)