PM Jepang Sebut Pengakuan Palestina Tinggal Menunggu Waktu

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba. Foto: NHK

PM Jepang Sebut Pengakuan Palestina Tinggal Menunggu Waktu

Muhammad Reyhansyah • 24 September 2025 23:48

New York: Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menyatakan di Sidang Umum PBB pada Selasa, 23 September 2025 bahwa pengakuan Tokyo terhadap Negara Palestina hanyalah masalah waktu, seraya mengecam pernyataan pejabat Israel yang dianggap menolak gagasan negara Palestina.

“Saya merasa sangat marah atas pernyataan para pejabat senior pemerintah Israel yang tampaknya secara tegas menolak gagasan pembangunan negara Palestina,” kata Ishiba.

“Bagi negara kami, pertanyaannya bukan apakah akan mengakui negara Palestina, tetapi kapan. Tindakan sepihak yang terus dilakukan pemerintah Israel tidak dapat diterima.”

Ia menambahkan bahwa Jepang siap merespons jika langkah Israel semakin menghalangi tercapainya solusi dua negara. 

“Saya harus menyatakan dengan jelas bahwa jika ada tindakan lebih lanjut yang menghambat terwujudnya solusi dua negara, Jepang akan terdorong mengambil langkah baru sebagai respons,” ujarnya, seperti dikutip The Straits Times, Rabu, 24 September 2025.

Pernyataan Ishiba muncul ketika semakin banyak negara mengakui Palestina. Hampir 80 persen anggota PBB kini telah melakukannya, termasuk Inggris, Kanada, dan Prancis yang menambah dukungan pekan ini setelah hampir dua tahun perang di Gaza.

Gelombang pengakuan terhadap Palestina meningkat menyusul ofensif Israel di Gaza yang dipicu serangan kelompok Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan itu menewaskan 1.219 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut data resmi. Sejak saat itu, operasi militer Israel telah menewaskan 65.382 warga Palestina, mayoritas sipil, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang datanya dianggap dapat dipercaya oleh PBB.

Di bawah pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, Washington menilai pengakuan Palestina sama dengan memberi penghargaan kepada Hamas atas serangan tersebut. 

Jepang, sebagai anggota Kelompok Tujuh (G7) dan sekutu dekat Amerika Serikat, hingga kini belum mengakui Palestina meski menjadi tuan rumah bagi sekitar 54.000 personel militer AS. Negara Asia lainnya seperti Korea Selatan dan Singapura juga belum mengambil langkah serupa.

Ishiba menegaskan bahwa Jepang memandang penting keberlanjutan dan tata kelola Palestina yang bertanggung jawab. 

“Teror yang dilakukan Hamas dan kehancuran di Gaza yang kita saksikan saat ini membuat banyak orang sangat berduka,” katanya. 

“Yang paling penting adalah Palestina dapat eksis secara berkelanjutan, hidup berdampingan secara damai dengan Israel. Kami mengundang Palestina untuk berperan sebagai anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab. Pihak Palestina harus membangun sistem pemerintahan yang menjamin akuntabilitas,” pungkas Ishiba.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)