Pengolahan Sampah untuk Budi Daya Maggot Dorong Ekonomi Sirkular

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Pengolahan Sampah untuk Budi Daya Maggot Dorong Ekonomi Sirkular

Eko Nordiansyah • 29 September 2025 16:12

Gunungkidul: Subholding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menghadirkan inovasi dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui pelatihan PROMAG (Pengelolaan Sampah Organik Dapur (SOD) dengan Budi Daya Maggot Black Soldier Fly (BSF) di Kalurahan Karangasem, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul.

Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan menyampaikan apresiasi kepada warga yang telah berkomitmen memilah sampah dari rumah. Ia mengungkapkan, program ini menjadi wujud nyata pemberdayaan masyarakat sekaligus solusi pengelolaan sampah berkelanjutan.

“Di Gunungkidul, pengelolaan sampah kini menghadirkan harapan baru dengan menciptakan nilai ekonomi. Melalui pelatihan ini, PLN EPI berharap kapasitas masyarakat semakin kuat sehingga budi daya maggot berkembang luas, berkelanjutan, dan memberi manfaat bagi lingkungan sekaligus ekonomi warga,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin, 29 September 2025.

Mamit menegaskan kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan PLN EPI terhadap program Desa Berdaya Energi Gunungkidul serta sejalan dengan komitmen Perusahaan menjalankan prinsip Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG).
 

Baca juga: 

PLN EPI Jamin Pasokan Gas untuk PLTMG Bangkanai



(Pelatihan PROMAG (Pengelolaan Sampah Organik Dapur (SOD) dengan Budi Daya Maggot Black Soldier Fly (BSF). Foto: Dok istimewa)

Pengelolaan sampah bernilai ekonomi

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul Eko Suharso Prihantoro, menyebut sekitar 60 persen timbulan sampah di wilayahnya berasal dari rumah tangga dan sisa makanan.

“Paradigma pengelolaan sampah harus berubah dari linear menjadi ekonomi sirkular. Program maggot BSF ini sejalan dengan Perda Nomor 14 Tahun 2020 Kabupaten Gunungkidul dan diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana sampah bisa bernilai ekonomi,” jelasnya.

Acara yang dihadiri 20 orang anggota Kelompok Wanita Tani Berkahing Bhumi dan Bank Sampah Ngupadi Rejeki Karang Asem. Mereka mendapatkan pengalaman dan teknik budidaya maggot untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah organik menjadi produk bernilai jual.

Ketua Bank Sampah Ngupadi Rejeki Karang Asem, Riyanta menyampaikan manfaat nyata program ini. Menurutnya,bantuan ini membantu warga menyelesaikan permasalahan rumah tangga khususnya Sampah Organik Dapur.

"Yang tadinya terbuang dapat diolah menjadi pakan maggot kaya protein dan dipanen untuk pakan lele dan ayam sedangkan residunya menjadi pupuk organik. Saya memastikan bahwa setiap bantuan dan inisiatif ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat." ujar Riyanta.

Kolaborasi PLN EPI, DLH Gunungkidul, praktisi pengelolaan sampah, dan masyarakat diharapkan menjadi contoh sinergi dalam mengatasi persoalan sampah, menciptakan peluang ekonomi baru di tingkat lokal, sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) 12 terkait Konsumsi dan Produksi yang Berkelanjutan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)