Penguatan Ekosistem Pariwisata Dibangun dengan 2 Pilar

Lokasi destinasi wisata/Ilustrasi

Penguatan Ekosistem Pariwisata Dibangun dengan 2 Pilar

M Sholahadhin Azhar • 10 July 2025 18:42

Jakarta: Penguatan ekosistem pariwisata di Indonesia digenjot, baik oleh pemerintah maupun swasta. Salah satunya, melalui penggunaan 2 pilar bisnis yang digagas Marina Bay Group.

Presiden Direktur Marina Bay Group, Adrian Campbell, mengatakan menyebut 2 pilar bisnis yakni mandiri dan berkelanjutan, menjadi dasar pihaknya mempersiapkan destinasi wisata masa depan. Yakni, untuk memperkuat ekosistem ekonomi pariwisata di Lombok.

“Misi kami adalah mendorong pariwisata sebagai mesin baru yang menggerakkan ekonomi lokal, tapi sekaligus feasible secara bisnis. Dengan begitu akan tercipta multiplier effect ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat dan bisnis,” kata Adrian dalam keterangan tertulis, Kamis, 10 Juli 2025. 

Destinasi itu terletak di lahan seluas 200 hektare di Lombok dan dinamai Marina Bay City Lombok. Adrian mengatakan ekosistem pariwisata yang kuat dibutuhkan, supaya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
 

Baca: Keindahan Nusantara di Kabupaten Sukamara

Melalui pilar mandiri, menurut Adrian, Marina Bay City akan mendayagunakan potensi ekonomi lokal penopang pariwisata. Termasuk, menyerap tenaga kerja lokal, dan mewujudkan infrastruktur terintegrasi untuk membentuk kemandirian ekonomi di kawasan destinasi.

Dengan demikian, kata dia, akan terjadi dampak sosial-ekonomi yang progresif dan mampu merangsang perkembangan iklim bisnis serta investasi pariwisata secara signifikan di Lombok.

“Dampak langsung dari kehadiran Marina Bay City Lombok diperkirakan bisa menciptakan sekitar 1.000 lapangan kerja langsung selama fase konstruksi dan 2.000 pekerjaan operasional ketika kawasan mulai beroperasi. Selain itu, kami memperkirakan dampak tidak langsung dan induced employment mencapai 3.000 hingga 4.000 pekerjaan tambahan di sektor-sektor pendukung,” ujar Adrian.

Adapun pilar berkelanjutan merupakan pengejawantahan dari model bisnis yang mengedepankan keramahan lingkungan. Termasuk, dukungan pada budaya lokal, dan investasi berdampak (impact investment) seperti melalui peningkatan keterampilan bagi masyarakat lokal.

“Marina Bay City Lombok dirancang untuk menjadi destinasi wisata marina kelas dunia yang tidak hanya bisa menjadi kebanggaan masyarakat Lombok dan Indonesia, tapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional. Menjadi new engine of growth,” tegas Adrian.

Untuk merealisasikan semua rencana tersebut, Marina Bay City Lombok bernilai investasi mencapai sekitar Rp 32,5 triliun. Dari nilai tersebut diperkirakan akan memberikan kontribusi pendapatan signifikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Barat.

“Prinsip kami adalah mewujudkan pariwisata yang mengedepankan people (masyarakat), planet (lingkungan), dan prosperity (kesejahteraan masyarakat lokal) sebagai prasyarat utama bisnis wisata kelas dunia,” kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)