Sekolah di Talaud Diliburkan Akibat Ancaman Tsunami dari Gempa Rusia

Foto dari rekaman video memperlihatkan gelombang tsunami melanda Kepulauan Kuril, Rusia, 30 Juli 2025. (X / Business Today)

Sekolah di Talaud Diliburkan Akibat Ancaman Tsunami dari Gempa Rusia

Media Indonesia • 30 July 2025 12:41

Talaud: Aktivitas belajar mengajar di sejumlah sekolah Kabupaten Kepulauan Talaud diliburkan usai ada peringatan dini tsunami yang dipicu gempa dahsyat magnitudo 8,7 di pesisir timur Kamchatka, Rusia, pagi tadi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Talaud, Ordik Rampah, menyampaikan kebijakan ini diambil untuk menghindari kepanikan serta memastikan keselamatan anak-anak yang berada di wilayah pesisir.

"Langsung kami informasikan dan keluarkan surat edaran peringatan dini. Anak-anak sekolah kami liburkan, apalagi masyarakat di sini sudah cukup terbiasa dengan situasi seperti ini, jadi tidak terlalu panik," kata Ordik dalam keterangan pers, Rabu, 30 Juli 2025.
 

Baca: Gempa Rusia Picu Peringatan Tsunami di Jepang
 
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), merilis gempa terjadi pada pukul 06.24 WIB dengan pusat gempa di koordinat 52,51° LU dan 160,26° BT di kedalaman 18 km, akibat aktivitas subduksi lempeng di Palung Kurile-Kamchatka.

BMKG mengeluarkan peringatan status Waspada untuk potensi tsunami dengan ketinggian gelombang di bawah 0,5 meter, yang bisa berdampak di beberapa wilayah Indonesia bagian timur, termasuk Kepulauan Talaud, Gorontalo, Halmahera Utara, hingga Jayapura.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengingatkan  masyarakat di pesisir harus menjauhi pantai hingga waktu yang ditentukan, dan tidak tergoda untuk kembali ke pantai sebelum benar-benar aman.

“Gelombang pertama bukan selalu yang terbesar. Durasi tsunami lintas samudra bisa berlangsung hingga 3 jam,” ungkap Daryono.

Deputi Basarnas, Ribut Eko Sulistyo, menyatakan pihaknya sudah mengarahkan peningkatan kesiapsiagaan di kantor-kantor SAR di lima provinsi terdampak: Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Kepala BPBD Sulawesi Utara, Adolf Tamengkel, mengatakan koordinasi lintas sektor dilakukan sejak dini. Di Talaud, evakuasi ke lokasi aman telah dilakukan bahkan satu jam sebelum gelombang diperkirakan tiba.

Sementara BPBD Gorontalo juga langsung berkoordinasi lintas wilayah sejak menerima rilis BMKG. Kepala BPBD Gorontalo, Bambang Trihandoko, memastikan kesiapan pihaknya termasuk dengan penyebaran informasi ke seluruh lapisan masyarakat dan ASN.

“Kami pastikan masyarakat sudah mendapatkan informasi yang benar dan siap mengantisipasi. Gubernur juga telah mengeluarkan imbauan resmi,” kata Bambang.

Kepala Badan Pusat Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Abdul Muhari, mengingatkan masyarakat agar tidak meremehkan potensi tsunami meskipun ketinggiannya tergolong kecil. Ia mencontohkan tsunami Jepang 2011 yang menyebabkan korban jiwa di Papua akibat amplifikasi gelombang di wilayah teluk.

“Kita tidak boleh lengah. Untuk keselamatan, semua daerah pantai yang masuk ETA harus dikosongkan sementara waktu,” ujar Abdul Muhari.

Masyarakat diimbau tetap tenang, mengikuti arahan petugas, dan hanya mengakses informasi resmi dari BMKG dan BNPB.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)