Pengadilan putuskan Paetongtarn Shinawatra dipecat sebagai PM Thailand. Foto: EFE-EPA
Fajar Nugraha • 29 August 2025 16:35
Bangkok: Mahkamah Konstitusi Thailand memberhentikan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra dari jabatannya pada Jumat 29 Agustus 2025 karena pelanggaran etika setelah hanya satu tahun berkuasa. Pemecatan ini merupakan pukulan telak bagi dinasti politik Shinawatra yang dapat memicu periode kekacauan baru.
Paetongtarn, yang merupakan perdana menteri termuda Thailand, menjadi perdana menteri keenam dari atau yang didukung oleh keluarga miliarder Shinawatra yang dicopot oleh militer atau pengadilan dalam perebutan kekuasaan yang penuh gejolak selama dua dekade antara para elit yang bertikai di negara tersebut.
Dalam putusannya, pengadilan menyatakan Paetongtarn melanggar etika dalam panggilan telepon yang bocor pada bulan Juni, di mana ia tampak bersujud kepada mantan pemimpin Kamboja, Hun Sen, ketika kedua negara berada di ambang konflik perbatasan bersenjata.
Pertempuran meletus beberapa minggu kemudian dan berlangsung selama lima hari. Keputusan ini membuka jalan bagi pemilihan perdana menteri baru oleh parlemen, sebuah proses yang dapat berlarut-larut, karena partai berkuasa, Pheu Thai, yang dipimpin Paetongtarn, kehilangan daya tawar dan menghadapi tantangan untuk memperkuat aliansi yang rapuh dengan mayoritas tipis.
Seperti dilansir dari Channel News Asia, Jumat 29 Agustus 2025, putusan ini mengakhiri masa jabatan perdana menteri putri sekaligus anak didik taipan berpengaruh Thaksin Shinawatra secara prematur. Paetongtarn, 39, adalah seorang pemula di dunia politik ketika ia tiba-tiba menjadi sorotan setelah pemecatan mendadak pendahulunya, Srettha Thavisin, oleh pengadilan yang sama setahun yang lalu.
Paetongtarn telah meminta maaf atas panggilan telepon yang bocor tersebut dan mengatakan ia berusaha mencegah perang.
Ia adalah perdana menteri kelima dalam 17 tahun yang dicopot oleh Mahkamah Konstitusi, menggarisbawahi peran sentralnya dalam perebutan kekuasaan yang pelik antara pemerintahan terpilih klan Shinawatra dan hubungan antara kaum konservatif yang kuat dan jenderal-jenderal royalis dengan pengaruh yang luas.