Demonstrasi di Bundaran UGM Berjalan Damai hingga Massa Bubarkan Diri

Suasana aksi demonstrasi di Bundaran UGM Yogyakarta. Metrptvnews.com/Ahmad Mustaqim

Demonstrasi di Bundaran UGM Berjalan Damai hingga Massa Bubarkan Diri

Ahmad Mustaqim • 1 September 2025 17:08

Yogyakarta: Ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Jogja Memanggil memadati kawasan bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Massa aksi tersebut menyuarakan aspirasi atas situasi terkini tanah air yang terjadi dalam beberapa hari belakang. 

Koordinator Aliansi Jogja Memanggil, Boengkoes mengkritik tindak kekerasan dalam aksi yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa, termasuk pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, di Jakarta. Terbaru, ada Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta yang tewas setelah sempat mengikuti demonstrasi di area depan Kantor Polda DIY. Rheza tewas diduga karena tindak represif aparat di lapangan. 

"Jadi, aksi kali ini digelar karena (sebelumnya) terjadi pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan aparat kepolisian," kata Boengkoes pada Senin, 1 September 2025. 

Total ada 18 tuntutan yang disampaikan massa aksi tersebut. Secara garis besar, tuntutan itu seperti pembatalan pemangkasan anggaran pendidikan dan wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, demokratis, serta berisi kerakyatan. Kemudian, desakan mengusut tuntas segala tindak brutalitas aparat yang merenggut nyawa rakyat, terutama dalam demokrasi berlangsung. 

Pihaknya juga menuntut pertanggungjawaban Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang gagal dalam menjalankan kerjanya di institusi itu. Hal itu dibuktikan dengan tindakan di lapangan dengan jatuhnya korban dalam penyampaian aspirasi publik. 

"Reformasi Polri; tarik militer ke barak, hapus komando teritori, dan cabut UU TNI; turunkan kenaikan pajak bumi bangunan di seluruh wilayah Indonesia dan meminta pemberlakuan pajak pajak tinggi terhadap orang kaya di Indonesia," kata Boengkoes. 

Selain itu, massa juga mendesak pemerintah menghentikan program makan bergizi gratis (MBG) karena potensial terjadi korupsi dan cenderung lebih ada pencitraan. Kemudian, mendesak penghapusan segala tunjangan di luar gaji pokok dan jaminan sosial-kesehatan bagi anggota DPR, pejabat pemerintahan, serta perwira TNI-Polri;. 

"Setarakan gaji pokok anggota DPR, pejabat pemerintahan serta perwira TNI-Polri seperti rata-rata upah buruh secara nasional. Kami mendesak naikkan upah buruh, turunkan harga kebutuhan pokok, kesehatan gratis bagi semua rakyat; permohonan gagasan segala proyek strategis nasional; permohonan lawan segala mafia tanah permohonan sahkan RUU perampasan aset koruptor untuk pemiskinan koruptor dan keluarganya," ujanya. 

Massa aksi tersebut berkumpul dan berorasi lebih dari dua jam. Setelah itu, massa tersebut membubarkan diri dengan tertib. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Al Abrar)