RM Ayam Widuran Solo kembali buka setelah tutup satu bulan karena viral baru melabeli non halal selama buka 50 tahun. Metrotvnews.com/ Triawati
Triawati Prihatsari • 20 June 2025 11:12
Solo: Rumah Makan (RM) Ayam Widuran di Solo kembali beroperasi setelah sempat tutup selama sebulan terakhir akibat polemik menu non halal tanpa label yang sempat viral. Pada Jumat, 20 Juni 2025, rumah makan legendaris ini resmi dibuka kembali dengan penambahan label "non halal" pada seluruh produknya.
Perwakilan manajemen RM Ayam Widuran, Viktor, mengatakan pembukaan kembali restoran dilakukan setelah mengikuti arahan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Salah satu syarat utama yang dipenuhi adalah penambahan label non halal secara menyeluruh.
“Kita sudah diperbolehkan buka kembali sejak minggu lalu oleh Pemkot Solo. Hari ini, tanggal 20 Juni, kita resmi buka lagi dan sudah melakukan perbaikan, salah satunya dengan mencantumkan label non halal sesuai arahan pemerintah,” kata Viktor kepada wartawan di Solo, Jumat, 20 Juni 2025.
Menurut Viktor, penyesuaian telah dilakukan pada berbagai aspek, termasuk pengemasan produk dan penyampaian informasi secara terbuka kepada konsumen mengenai status non halal dari menu yang disajikan.
“Label non halal sudah kami pasang di kemasan, etalase, hingga MMT depan. Kami juga instruksikan kepada seluruh staf untuk memberikan imbauan kepada konsumen, khususnya umat Muslim, bahwa produk yang kami jual tidak halal,” jelasnya.
Viktor menambahkan, pihaknya sejak awal tidak pernah mengklaim bahwa produk RM Ayam Widuran adalah halal. Ia juga menegaskan bahwa sejak didirikan, rumah makan tersebut tidak pernah mengurus sertifikasi halal.
“Kami memang sejak awal tidak mendaftarkan sertifikasi halal dan tidak pernah menyatakan produk kami halal. Karena itu, kami sekarang lebih transparan agar tidak terjadi kesalahpahaman,” ujar Viktor.
Sebelumnya, RM Ayam Widuran menjadi sorotan publik setelah diketahui baru mencantumkan label non halal meski telah beroperasi lebih dari 50 tahun. Kondisi ini memicu kritik dari berbagai pihak, khususnya konsumen Muslim. Akibatnya, Pemkot Solo mengimbau agar rumah makan tersebut tutup sementara untuk melakukan evaluasi.