Hari Santri, Khofifah Serukan Sinergi Ulama-Umara Jaga Peradaban Dunia

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat silaturrahim ke salah satu Ponpes di Malang. Dokumentasi/ Humas Pemprov Jatim

Hari Santri, Khofifah Serukan Sinergi Ulama-Umara Jaga Peradaban Dunia

Amaluddin • 22 October 2025 12:57

Surabaya: Sepuluh tahun sejak Hari Santri ditetapkan sebagai hari nasional, gema perjuangan para ulama tak pernah padam. Pada peringatan satu dekade Hari Santri Nasional ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa santri bukan hanya benteng akidah dan moral bangsa, tetapi juga motor penggerak peradaban dunia modern

"Basis dari persaudaraan di negeri ini adalah masyarakat yang senang hidup rukun, damai, dan tenteram. Maka siapa pun yang mengganggu kedamaian, mari bersama kita jaga dan sampaikan pesan bahwa Indonesia membutuhkan kebersamaan untuk saling melindungi,” kata Khofifah, Rabu, 22 Oktober 2025.
 

Baca: Bupati Jepara: Santri adalah Tiang Penyangga Moral dan Spiritual Bangsa
 
Khofifah juga menyinggung sejarah hubungan erat antara ulama dan negara sejak masa Presiden Soekarno. Ia menuturkan dari dialog intens antara Bung Karno, KH Wahab Chasbullah, dan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, lahirlah Resolusi Jihad yang menjadi cikal bakal perjuangan kemerdekaan dan kini diperingati sebagai Hari Santri Nasional.

"Bung Karno meminta NU menjadi pagar NKRI bersama ABRI saat itu. Bahkan tradisi halal bihalal yang kini mendunia juga berawal dari gagasan Mbah Wahab dan Bung Karno,” jelas Khofifah.

Khofifah mengajak para santri untuk tidak hanya kuat dalam ilmu agama, tetapi juga unggul di bidang politik, teknologi, dan birokrasi. Ia mencontohkan perjalanan kariernya sendiri yang dimulai dari anggota DPR RI pada 1992 hingga kini menjabat kembali sebagai Gubernur Jawa Timur.

"Mudah-mudahan banyak santri yang kelak menjadi politisi, pejabat publik, atau profesional di berbagai bidang. Semoga Allah ijabah niat baik itu,” ungkap Khofifah.

Khofifah menegaskan Pemprov Jawa Timur memiliki komitmen kuat terhadap penguatan sumber daya manusia (SDM) pesantren. Jatim menjadi provinsi pertama di Indonesia yang memiliki Perda Fasilitasi Pengembangan Pesantren (2022) yang kemudian diturunkan melalui Pergub Nomor 43 Tahun 2023.

Melalui kebijakan tersebut, Pemprov Jatim telah bermitra dengan 138 perguruan tinggi, 11 UIN, 104 PTKIS, 22 Ma’had Aly, dan Universitas Al Azhar Kairo untuk memperkuat daya saing global santri.

Hingga Agustus 2025, 6.876 kader pesantren dan diniyah telah menerima beasiswa Pemprov Jatim, dengan 4.168 di antaranya telah menyelesaikan studi dari jenjang sarjana hingga doktoral. Selain itu, 28 ribu hafiz-hafizah dan 78.850 imam masjid juga menerima tunjangan kehormatan, sebuah kebijakan yang disebut Khofifah sebagai satu-satunya di Indonesia.

"Ke depan, beasiswa santri akan kita arahkan ke bidang STEM Science, Technology, Engineering, dan Mathematics agar santri mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman,” jelas Khofifah.

Khofifah berpesan agar para santri tetap menjaga akhlak, memperluas wawasan, dan menyiapkan diri menjadi pemimpin masa depan. "Mari rawatlah tradisi pesantren, peluklah inovasi zaman. Bawalah semangat pesantren ke ruang publik dan ke ranah internasional. Di tangan santri, masa depan Indonesia akan kita tulis bersama santri menjaga NKRI,” pungkas Khofifah.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)