Ilustrasi. Medcom.id
Sleman: Ratusan orang keracunan usai mengonsumsi hidangan jamuan acara hajatan pernikahan di Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu, 8 Februari 2025.
Kepala Puskesmas Tempel I, Diana Kusumawati, mengatakan korban keracunan didominasi dengan mengalami demam dan diare. Meskipun ada beberapa yang harus dirawat di rumah sakit.
"Pertama diketahui 26 (korban), karena kami buka posko dan sebagainya, banyak yang memang dihubungi untuk diperiksa. Terakhir data 15.30 ada mencapai 130. Untuk yang rawat inap ada 6," kata Diana saat dikonfirmasi, Minggu, 9 Februari 2025.
Data yang Metrotvnews.com peroleh, sebanyak 44 orang ditangani RSUD Sleman, dengan rincian 40 orang diperbolehkan pulang, 3 rawat inap, dan satu orang diobservasi. Selain itu, ada 10 orang ditangani RSUD Muntilang Magelang, rinciannya 7 orang rawat jalan, dua orang rawat inap, dan satu orang dalam tahap observasi.
Kemudian, RS PKU Sleman menangani 20 orang, di antaranya 17 orang boleh pulang, dua rawat inap, dan satu diobservasi. Sementara, sisanya Posko Kesehatan Krasakan menangani 39 orang dengan dua di antaranya rawat inap; RS Akademik UGM menangani 7 orang dengan satu diobservasi; RS Queen Latifa menangani 6 dan sudah dibolehkan pulang; serta RS Jogja International Hospital (JIH) merawat 2 orang.
Diana mengatakan petugas membuka posko yang dibuka 24 jam. Ia mengatakan ada beberapa orang diarahkan untuk penanganan di Posko.
"Kami asesmen di posko (korban yang diarahkan ke posko). Kami infus di posko atau di puskesmas. Biar beban di rumah sakit tidak terlalu banyak," jelasnya.
Mengacu data di atas, korban keracunan tak hanya berasal dari wilayah Kecamatan Tempel, namun juga beberapa warga di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ia menyatakan sampel makanan-makanan dalam hajatan itu sudah diambil untuk dicek lab, seperti bakso, sate, siomay, es krim, dan krecek.