Tinggi Gelombang di Perairan NTT Capai 6 Meter

Gelombang tinggi menerjang pesisir pantai Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, Sabtu (8/2). Gelombang tinggi di perairan mengakibatkan armada pelayaran belum beroperasi. Foto: MI/Palce Amalo

Tinggi Gelombang di Perairan NTT Capai 6 Meter

Media Indonesia • 8 February 2025 19:49

Kupang: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan mulai 9-13 Februari 2025. Tinggi gelombang mencapai 4 hingga 6 meter terjadi di perairan selatan Pulau Timor sampai Pulau Rote pada 9 Februari, namun akan berkurang menjadi 3 meter pada Senin, 10 Februari 2025.

Gelombang tinggi membuat operasional armada pelayaran milik PT ASDP Indonesia Fery Cabang  masih lumpuh, termasuk kapal nelayan. Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Nur Hida Hasana, mengatakan tinggi gelombang di perairan lainnya berkisar 2,40-3,98 meter.

"Yakni di perairan selatan Flores, Selat Sumba bagian barat, Selat Sumba bagian timur, Laut Sawu, Selat Ombai, perairan selatan Sumba, dan perairan utara Sabu Raijua," ujar Nur di Kupang, Sabtu, 8 Februari 2025.

Selain itu, perairan yang perlu diwaspadai ialah perairan utara Timor, perairan utara Kupang hingga Rote, Selat Pukuafu antara Kupang dan Rote, serta perairan selatan Pulau Sabu dan Pulau Raijua.

"Keberadaan awan cumulonimbus yang luas dan gelap bisa menambah angin dan tinggi gelombang," katanya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Sti Nenot'ek menyebut saat ini terpantau bibit Siklon tropis 96S di selatan Nusa Tenggara Timur, di perairan barat Australia Barat yang diperkirakan bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah NTT. Bibit Siklon Tropis 96S ini menyebabkan daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan belokan angin (shear line) di wilayah NTT yang dapat menyebabkan potensi Hujan Sedang hingga Sangat Lebat di wilayah NTT. 

"Bibit siklon tropis 96S diprakirakan akan meningkat menjadi siklon tropis," ujar Sti .

Penyebab lain ialah aktifnya monsoon Asia dan fenomena La Nina Lemah serta pengaruh dari Gelombang Ekuatorial Rossby yang masih ada di sekitar wilayah NTT juga dapat menyebabkan hujan sedang hingga sangat lebat yang dapat di sertai petir dan angin kencang. Dia meminta masyarakat waspada bencana hidrometeorologi. 

"Waspadai dampak hujan sedang hingga sangat lebat serta angin kencang di wilayah NTT yang dapat menyebabkan bencana Hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin dan kerusakan pada bangunan atau fasilitas umum," kata Sti. (PO)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)