AS tetap buka opsi militer ke Iran. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 10 April 2025 07:18
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menolak untuk mengesampingkan kemungkinan mengambil tindakan militer terhadap Iran. Komentar Trump dikeluarkan saat para pejabat seniornya bersiap untuk mengadakan pembicaraan dengan mitra mereka di Iran mengenai program nuklir Teheran.
Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa pembicaraan Sabtu 12 April 2025 akan menandai dimulainya apa yang disebutnya sebagai "proses."
Dia mengatakan dia tidak memiliki garis waktu dalam pikirannya untuk kapan pembicaraan harus berakhir tetapi mengatakan penentuannya tentang kapan waktu akan habis akan didasarkan pada "perasaan."
"Kita punya sedikit waktu, tetapi kita tidak punya banyak waktu, karena kita tidak akan membiarkan mereka memiliki senjata nuklir, dan kita akan membiarkan mereka berkembang. Saya ingin mereka berkembang. Saya ingin Iran menjadi hebat. Satu-satunya hal yang tidak dapat mereka miliki adalah senjata nuklir. Mereka memahami itu," kata Trump, seperti dikutip dari Anadolu, Kamis 10 April 2025.
"Namun dengan Iran, ya, jika itu memerlukan militer, kami akan menggunakan militer. Israel jelas akan sangat terlibat dalam hal itu. Israel akan menjadi pemimpinnya. Namun tidak ada yang memimpin kami. Kami melakukan apa yang ingin kami lakukan,” ujar Trump.
Trump mengatakan pada Senin bahwa negosiasi, yang dijadwalkan akan dimulai pada Sabtu di Oman, adalah "demi kepentingan terbaik Iran."
Ia telah mengancam akan melakukan tindakan militer jika perundingan gagal, dengan memperingatkan bahwa Teheran "akan berada dalam bahaya besar" tanpa adanya kesepakatan.
Steve Witkoff, utusan khusus Trump, akan memimpin delegasi AS untuk perundingan dengan Iran, Axios melaporkan pada hari Selasa, mengutip dua sumber yang mengetahui rencana tersebut.