penanganan longsor di Kabupaten Subang, Jawa Barat. (Dok BNPB)
Lukman Diah Sari • 14 April 2025 08:21
Jakarta: Bencana tanah longsor melanda ampung Babakan Randu RT 12 RW 05, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, setelah diguyur hujan deras pada Jumat sore, 11 April 2025. Akibat peristiwa itu, satu orang atas nama Rafik, 55, hilang diduga tertimbun material longsor.
"Korban diketahui sedang memperbaiki pipa saluran air saat peristiwa terjadi," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan resmi, Senin, 14 April 2025.
Hujan dengan intensitas tinggi dan kontur tanah yang labil diduga menjadi penyebab longsor di kawasan perbukitan. Berdasarkan data yang diterima BNPB, peristiwa longsor tepatnya terjadi di KLongsoran pertama tercatat memiliki tinggi 200 meter dan lebar 20 meter.
"Tidak berselang lama, longsor susulan kembali terjadi dengan tinggi mencapai 250 meter dan lebar 40 meter," ungkap Abdul.
Dia menerangkan bahwa BPBD Kabupaten Subang bersama unsur gabungan telah melakukan berbagai upaya penanganan. Tim langsung menuju lokasi untuk melakukan asesmen dan koordinasi dengan aparat desa setempat.
"Sebuah unit alat berat ekskavator dikerahkan untuk mempercepat pembersihan material longsor, sementara Tim SAR gabungan fokus melakukan pencarian korban di area longsoran serta sepanjang jalur sungai," papar dia.
Abdul mengungkap bahwa berbagai pihak turut terlibat dalam penanganan darurat ini, di antaranya BPBD Kabupaten Subang, TNI, POLRI, BASARNAS, Tagana Subang, Puskesmas Sagalaherang, aparat desa, serta komunitas relawan seperti Destana Ciater, Destana Dawuan Kidul, Potsar Purwakarta, Brigana Purwakarta, Rentant Purwakarta, Nirbaya Purwakarta dan Nirbaya Subang. Warga dan aparat Kecamatan Sagalaherang juga turut membantu.
"Hingga Minggu, 13 April 2025, pukul 09.30 WIB, kondisi di lapangan masih dalam penanganan, dan proses pencarian terhadap korban yang hilang terus dilakukan. BNPB terus memantau perkembangan di lapangan serta mendukung penanganan bersama lintas sektor agar penanggulangan berjalan efektif dan cepat," jelas dia.
BNPB mengimbau masyarakat di wilayah rawan longsor untuk tetap waspada, terutama saat curah hujan tinggi terjadi dalam durasi lebih dari satu jam. Segera evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman apabila muncul tanda-tanda pergerakan tanah seperti retakan atau suara gemuruh dari lereng.