Paus Fransiskus Sebut Rencana Trump Deportasi Massal Imigran sebagai Aib

Paus Fransiskus kecam rencana Donald Trump mengusir imigran. Foto: EFE

Paus Fransiskus Sebut Rencana Trump Deportasi Massal Imigran sebagai Aib

Fajar Nugraha • 20 January 2025 17:11

Roma: Paus Fransiskus mengatakan rencana Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memberlakukan deportasi massal terhadap imigran akan menjadi ‘aib’. Paus menanggapi janji presiden AS yang baru hampir satu dekade setelah menyebutnya ‘bukan Kristen’ karena ingin membangun tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.

Paus Amerika Latin pertama dalam sejarah ditanyai tentang janji deportasi pemerintahan Trump saat tampil pada Minggu malam di acara bincang-bincang populer Italia, Che Tempo Che Fa.

"Jika benar, ini akan menjadi aib, karena membuat orang-orang malang yang tidak punya apa-apa membayar tagihan untuk masalah tersebut,” kata Paus Fransiskus, seperti dikutip ABC News, Senin 20 Januari 2025.

"Ini tidak akan berhasil! Ini bukan cara untuk menyelesaikan masalah. Bukan begitu cara menyelesaikan masalah,” imbuh Paus Fransiskus.

Trump, yang akan dilantik pada Senin 20 Januari waktu setempat, menjadikan deportasi massal sebagai isu utama kampanyenya dan telah menjanjikan serangkaian perintah hari pertama untuk merombak kebijakan imigrasi.

Selama kampanye pertamanya untuk jabatan presiden, pada tahun 2016, Fransiskus ditanya tentang rencana Trump untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko. Berbicara setelah memimpin Misa di sepanjang perbatasan, Fransiskus dengan terkenal mengatakan siapa pun yang membangun tembok untuk mencegah masuknya migran adalah "bukan orang Kristen."

Banyak uskup AS yang dengan tegas menentang rencana deportasi Trump, dengan uskup agung Washington D.C. yang baru, Kardinal Robert McElroy, mengatakan kebijakan tersebut "tidak sesuai dengan doktrin Katolik." Itu merujuk pada seruan Alkitab untuk "menyambut orang asing."

Kardinal lain yang dekat dengan Fransiskus, Kardinal Chicago Blasé Cupich, mengatakan laporan deportasi massal yang menargetkan wilayah Chicago "tidak hanya sangat mengganggu tetapi juga melukai kita secara mendalam."

Dalam pernyataan yang disampaikan dari Basilika Our Lady of Guadalupe di Mexico City pada hari Minggu, Cupich mengatakan pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melindungi perbatasan dan masyarakat.

“Namun kami juga berkomitmen untuk membela hak semua orang, dan melindungi martabat manusia mereka,” menurut teks pernyataannya.

Paus Fransiskus, yang tumbuh di Argentina dalam keluarga imigran Italia, telah lama memprioritaskan nasib para migran dan menyerukan agar pemerintah menyambut, melindungi, dan mengintegrasikan mereka, sesuai kemampuan mereka. Ia mengatakan martabat dan hak para migran lebih penting daripada masalah keamanan nasional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)