TFH dan FPCI Gelar Kompetisi Esai untuk Jadikan Pemuda RI Pemimpin Masa Depan AI

TFH dan FPCI menandatangani nota kesepahaman mengenai kompetisi esai nasional terkait AI di Jakarta, 11 Februari 2025. (FPCI)

TFH dan FPCI Gelar Kompetisi Esai untuk Jadikan Pemuda RI Pemimpin Masa Depan AI

Willy Haryono • 15 February 2025 14:31

Jakarta: Tools for Humanity (TFH), perusahaan teknologi global yang mengembangkan protokol World, bekerja sama dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) mengajak mahasiswa Indonesia untuk ikut berperan dalam membentuk kebijakan pengembangan kecerdasan buatan (AI) di masa depan.

Inisiatif ini terwujud melalui penandatanganan nota kesepahaman antara kedua organisasi, yang kemudian dilanjutkan dengan peluncuran kompetisi esai nasional. Kompetisi ini bertujuan mempersiapkan generasi muda Indonesia agar dapat berperan aktif dan unggul dalam perekonomian global berbasis AI.

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, kecerdasan buatan menghadirkan peluang besar sekaligus tantangan yang kompleks. Kompetisi ini mendorong para mahasiswa untuk mengeksplorasi peran AI dalam menciptakan ekosistem digital yang terpercaya dan inklusif.

Topik-topik penting seperti pengembangan AI yang etis, kepercayaan dalam ranah digital, serta ancaman seperti deepfake dan pencurian identitas akan menjadi fokus utama. Salah satu tema kunci kompetisi ini adalah konsep “proof of human,” teknologi inovatif untuk membedakan manusia dengan bot di dunia yang semakin digerakkan oleh AI.

Peran AI dalam Kebijakan Luar Negeri

Dino Patti Djalal, Founder dan Chairman FPCI, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, lembaga kajian, dan generasi muda Indonesia, guna memastikan pengembangan AI selaras dengan tujuan pembangunan nasional dan memperkuat kepercayaan publik.

“AI menyediakan peluang transformatif bagi Indonesia. Kemitraan ini akan memberdayakan generasi muda untuk terlibat secara lebih mendalam menghadapi peluang dan tantangan AI, serta membentuk kebijakan yang mencerminkan nilai dan aspirasi bangsa,” ujar Dino, dalam keterangan tertulis FPCI kepada awak media, belum lama ini.

“Sebagai langkah konkret, FPCI membentuk Unit AI untuk memperdalam pemahaman tentang peran AI dalam kebijakan luar negeri,” sambungnya.

Melalui kolaborasi ini, TFH berharap generasi muda Indonesia tidak hanya menjadi konsumen dari perkembangan AI global, tetapi juga menjadi pelaku dan kontributor aktif dalam perkembangannya. Nick Pickles, Chief Policy Officer TFH, menegaskan komitmen jangka panjang perusahaan terhadap Indonesia.

"Kami sangat antusias mendukung generasi muda Indonesia agar berpartisipasi dalam diskusi penting mengenai AI yang akan membentuk masa depan kita semua. Kami berharap kompetisi ini dapat membekali mereka dengan wawasan dan jaringan yang diperlukan untuk turut andil dan memimpin dalam merancang masa depan AI secara global,” ungkap Pickles.

Ekosistem AI Global

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, yang turut membuka acara penandatanganan nota kesepahaman, memaparkan, “Kita harus antisipasi perkembangan kemajuan teknologi dengan teknologi. Saya menyambut baik ada temuan baru Tool for Humanity (TFH) ini menjadi bagian dari alat untuk agar kemanusiaan kita terjaga.”

“Pendekatan TFH yang mengutamakan privasi, keamanan, dan transparansi menjadi contoh penting bagaimana kita dapat mengintegrasikan AI dengan kepercayaan dan integritas,” lanjut dia.

Selain kompetisi ini, misi global TFH melampaui inovasi teknologi, dengan fokus pada akses digital tepercaya bagi komunitas di seluruh dunia. Salah satu protokol unggulannya, World, memungkinkan individu untuk memverifikasi keaslian identitas mereka sebagai manusia di ranah digital. Teknologi ini sangat relevan di Indonesia yang tengah fokus memerangi misinformasi dan membangun ekosistem digital yang lebih dapat dipercaya. 

Kompetisi ini akan dimulai pada Februari 2025. Para peserta akan mengikuti babak penyisihan di universitas masing-masing sebelum melaju ke babak semifinal dan final di Jakarta pada akhir 2025 mendatang. Lima finalis terbaik akan mendapatkan hadiah uang tunai serta kesempatan eksklusif untuk bertemu dengan pendiri dan eksekutif TFH, guna memperkuat koneksi Indonesia dengan ekosistem AI global. 

Melalui inisiatif ini, TFH dan FPCI tidak hanya meningkatkan literasi AI di kalangan generasi muda Indonesia, tetapi juga memastikan mereka dapat mengambil peran penting dalam transformasi digital Indonesia, di antaranya mendorong inovasi, memperkuat kepercayaan terhadap AI, dan menjadikan Indonesia pemain utama dalam diskusi AI global. 

Tentang Tools for Humanity 

Tools for Humanity (TFH) merupakan perusahaan teknologi global yang didirikan untuk mempercepat transisi menuju sistem ekonomi digital yang lebih adil. TFH memimpin pengembangan awal World Network dan mengoperasikan World App.

TFH sepenuhnya dikelola secara independen dari World Foundation. Seiring waktu, TFH akan terus mengembangkan teknologi-teknologi penting yang mendukung World Network dan keamanan digital. Tools for Humanity Corporation adalah perusahaan Delaware (AS) yang berkantor pusat di San Francisco, California. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: www.toolsforhumanity.com.

Baca juga:  AI Diyakini Percepat Transformasi Digital

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)