Menhan Sjafrie Sjamsoeddin bersama Komandan Armada Pasifik AS Laksamana Steve Koehler. Foto: Kedubes AS
Fajar Nugraha • 19 February 2025 17:27
Bali: Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) bergabung dengan angkatan laut dari lebih dari 20 negara lainnya dalam upacara pembukaan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) yang diselenggarakan oleh TNI Angkatan Laut di Bali, Indonesia, pada 16 Februari.
MNEK menekankan kerja sama maritim multilateral dan protokol tanggap bencana. Latihan ini berlangsung bersamaan dengan International Maritime Security Symposium (IMSS), simposium maritim internasional terbesar yang diselenggarakan oleh TNI Angkatan Laut. Tema IMSS tahun ini adalah "Mengatasi Tantangan Keamanan Maritim dengan Teknologi dan Kerja Sama."
“Saya bangga dengan apa yang dapat dihasilkan oleh Armada Pasifik AS dan pasukan gabungan kami dalam hal kekuatan militer, kemampuan kami untuk bersinergi di semua domain, serta melakukan semua itu bersama sekutu dan mitra kami,” ujar Laksamana Steve Koehler, Komandan Armada Pasifik AS dalam presentasinya di IMSS, dikutip dari keterangan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Rabu 19 Februari 2025.
“Kami akan terus menjadi mitra maritim yang andal bagi semua negara yang memiliki tujuan sejalan serta bagi warga mereka dalam mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Kami melakukan ini dengan kesatuan tujuan serta kekuatan yang besar dan tangguh,” imbuh Laksamana Koehler.
Kapal perusak berpeluru kendali (destroyer guided-missile) kelas Arleigh Burke, USS Dewey (DDG 105), serta pesawat P-8A Poseidon dari Komandan Task Force 72, mewakili kekuatan Angkatan Laut AS dalam latihan ini.
Tema MNEK tahun ini adalah "Kemitraan Maritim untuk Perdamaian dan Stabilitas." Tema ini dirancang untuk mendorong koordinasi kekuatan angkatan laut multinasional guna memperkuat bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana, membangun hubungan sipil-militer, serta meningkatkan pemahaman dan interoperabilitas dalam merespons daerah yang terdampak.
Selama enam hari fase latihan di pelabuhan, kegiatan akan mencakup lokakarya militer internasional mengenai perbaikan infrastruktur dan tanggap darurat medis, serta kegiatan pengabdian masyarakat dan pertukaran budaya. Setelah itu, latihan akan berlanjut ke fase laut, dimana kapal dan pesawat yang berpartisipasi akan melaksanakan manuver terkoordinasi serta pelatihan pencarian dan penyelamatan.
Laksamana Steve Koehler dan USS Dewey. Foto: Kedubes AS
Komodo 2025 merupakan pelaksanaan kelima dari latihan ini, dengan latihan pertama kalinya diadakan pada 2014.
USS Dewey beroperasi di bawah Destroyer Squadron (DESRON) 15, skuadron perusak terbesar yang dikerahkan di garis depan Angkatan Laut AS serta kekuatan utama permukaan untuk Armada ke-7 AS.
Armada ke-7 AS adalah armada garis depan terbesar Angkatan Laut AS, dan secara rutin berinteraksi serta beroperasi dengan sekutu dan mitra untuk menjaga kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.