Gedung Komisi Yudisial. Foto: Istimewa.
Devi Harahap • 15 November 2025 08:16
Jakarta: Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai menegaskan tantangan utama dunia peradilan Indonesia saat ini adalah rendahnya kepercayaan publik terhadap integritas pengadilan. Dia menegaskan, tanpa kepercayaan publik, mustahil negara hukum dapat berdiri kuat.
“Kalau kita bicara alat perlengkapan negara, salah satu yang paling penting adalah kepercayaan publik kepada lembaga-lembaga negara. Dan di dunia peradilan, trust itu masih menjadi problem besar,” ujar Amzulian dikutip dari Media Indonesia, Sabtu, 15 November 2025.
Amzulian membandingkan kondisi pengadilan Indonesia dengan negara-negara maju seperti Australia. Ia menyebut pengelolaan perkara menjadi indikator kuat apakah publik percaya pada sistem peradilan.
“Setahu saya, di pengadilan-pengadilan Australia, setiap tahun itu hampir nol tunggakan kasus. Di Indonesia, walaupun jumlahnya makin menurun, tunggakan perkara masih cukup tinggi,” ungkap Amzulian.
Amzulian menilai budaya hukum yang cenderung mendorong banding hingga Peninjauan Kembali (PK) pada kasus-kasus kecil turut menghambat efisiensi peradilan. “Ini merefleksikan rendahnya kepercayaan publik kepada dunia peradilan kita,” sebut Amzulian.
| Baca juga: KY Telah Periksa Majelis Hakim Perkara Tom Lembong |
