Pegunungan Himalaya di sisi India. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 4 March 2025 16:08
Uttarakhand: Sebanyak 46 pekerja konstruksi berhasil diselamatkan setelah terjebak selama sekitar 36 jam di dalam kontainer logam akibat longsoran salju di wilayah Himalaya, India.
Otoritas setempat melaporkan bahwa longsoran terjadi pada Jumat lalu di dekat lokasi konstruksi di desa Mana, negara bagian Uttarakhand, pada ketinggian sekitar 3.200 meter di atas permukaan laut.
Operasi penyelamatan dilakukan oleh Angkatan Darat India dan Polisi Perbatasan Indo-Tibet, yang segera bergerak setelah longsoran salju menutup akses ke lokasi proyek jalan raya. Meskipun puluhan pekerja berhasil bertahan, delapan orang dinyatakan meninggal dunia akibat insiden tersebut.
Menurut otoritas setempat, sebagian besar pekerja yang terjebak merupakan buruh migran yang sedang membangun infrastruktur di daerah terpencil itu. Letnan Kolonel Manish Srivastava, juru bicara pertahanan di Uttarakhand, menyatakan bahwa para pekerja biasanya bermalam di tenda, tetapi karena kondisi cuaca buruk, mereka memilih berteduh di delapan kontainer logam.
"Keputusan untuk tinggal di dalam kontainer kemungkinan besar telah menyelamatkan banyak nyawa," ujar Srivastava, seperti dilansir dari CNN, Selasa, 4 Maret 2025.
"Kontainer ini memberikan perlindungan dan justru mempermudah proses evakuasi, karena menemukan tubuh yang terkubur di bawah salju tebal jauh lebih sulit dibandingkan menemukan benda sebesar kontainer," tambahnya.
Foto yang diunggah ke akun resmi Angkatan Darat India di platform X menunjukkan para tentara bersama anjing pelacak mengelilingi kontainer yang sebagian hancur di tengah timbunan salju. Dalam sebuah video yang diunggah bersamaan, salah satu korban selamat yang sedang dirawat di rumah sakit menyatakan, "Siapa pun yang bisa diselamatkan langsung dievakuasi … kami mendapat dukungan penuh."
Longsoran salju dan tanah runtuh merupakan fenomena yang sering terjadi di pegunungan Himalaya, terutama pada musim dingin. Namun, perubahan iklim yang dipicu oleh aktivitas manusia membuat cuaca ekstrem semakin sering terjadi dan sulit diprediksi.
Menurut laporan Pusat Internasional untuk Pengembangan Pegunungan Terpadu (ICIMOD) pada 2023, gletser di Himalaya mencair 65% lebih cepat pada dekade 2010-an dibandingkan dengan dekade sebelumnya, menunjukkan bahwa kenaikan suhu telah berdampak langsung pada wilayah tersebut. Erosi lereng gletser meningkatkan risiko banjir, tanah longsor, dan longsoran salju, yang mengancam jutaan penduduk yang tinggal di kawasan pegunungan.
Bencana serupa pernah terjadi di Uttarakhand pada 2021, ketika bagian dari sebuah gletser runtuh, menyebabkan aliran es, batu, dan air yang menghancurkan bendungan serta menewaskan lebih dari 200 orang. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: 47 Orang Dikhawatirkan Terjebak Usai Gletser Pecah di Himalaya