Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. (MTVN/Roni K)
Roni Kurniawan • 23 May 2025 13:52
Bandung: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai segera pindah secara sukarela karena rawan banjir dan longsor. Farhan pilih mengedepankan imbauan ketimbang menertibkan secara langsung.
Farhan mengungkap Pemkot Bandung bukannya tidak berani untuk melakukam penertiban bangunan di bantara sungai, meski secara peraturan jelas. Farhan lebih memilih cara humanis dan manusiawi untuk memberikan pemahaman area rawan bencana di bantaran sungai.
“Saya tidak mengancam, tapi banjir makin lama makin berbahaya. Ini tanda alam. Maka saya mengimbau warga di bantaran sungai untuk pindah secara sukarela demi keselamatan,” ujar Farhan di kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Jalan Arjuna, Jumat, 23 Mei 2025.
Farhan mengaku tidak mudah untuk merelokasi warga yang tinggal di bantaran sungai, meski Pemkot Bandung telah menyiapkan rumah susun. Akan tetapi, Farhan menegaskan lebih mengutamakan kesadaran warga untuk pindah secara sukarela dari bantaran sungai.
“Secara aturan, bisa saja dibongkar. Tapi menggusur orang bukan seperti menggusur domba. Harus pakai perasaan. Saya akan terus imbau dan saya bela perasaan warga,” tandasnya.
Kondisi tersebut pun membuat Farhan sangat dilematis, antara kemanusiaan dan penegakan aturan. Tetapi, Farhan mengingatkan bahwa Pemkot Bandung tidak akan memberikan kompensasi jika warga pindah secara sukarela.
"Saya dalam posisi yang sangat dilematis. Menurut peraturan semuanya harusnya digusur. Tapi kan menggusur orang kayak kejam ya. Jadi sekarang saya baru sampai pada tahap mengimbau kepada warga yang tinggal di bantaran sungai. Sok ngalih. Ngalih sukarela buat siapa? Buat keselamatan. Masa untuk keselamatan diri sendiri saya mesti ngasih subsidi," ungkap Farhan.