Gelar Pahlawan untuk Marsinah Dinilai Pengakuan Negara pada Buruh

Jakarta: Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengapresiasi penetapan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional. Hal itu dinilai bentuk pengakuan negara atas perjuangan kaum buruh.

“Ini tonggak bersejarah. Marsinah menjadi buruh pertama yang mendapat gelar pahlawan nasional, tanda penghormatan pemerintah terhadap perjuangan buruh,” kata Said Iqbal dikutip dari Antara, Selasa, 11 November 2025.

Presiden Partai Buruh itu berterima kasih kepada pemerintah yang telah memproses usulan Marsinah menjadi Pahlawan Nasional. Usulan disampaikan bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2025.

Menurut Said, Marsinah merupakan sosok buruh perempuan dari kalangan pekerja kecil. Marsinah disebut berjuang melawan ketidakadilan dan menjadi simbol keberanian buruh Indonesia.

“Sejak 1 Mei hingga November ini, prosesnya hanya enam bulan. Awalnya saya kira baru tahun depan, tapi ternyata Presiden menunjukkan penghormatan besar kepada guru dan pekerja,” ungkap Said.

Baca juga: Kakak Marsinah: Perjuangan Adikku Harus Dilanjutkan

Ia mengungkapkan nama Marsinah diusulkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto dengan pertimbangan layak menerima gelar pahlawan nasional.

“Saat itu saya duduk di sebelah kiri beliau dan menyampaikan, ‘Pak Presiden, belum pernah ada buruh yang menjadi pahlawan nasional.’ Beliau langsung menjawab, ‘Oke, kita setuju,’” sebut Said.

Usulan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Menteri Sekretaris Negara, Menteri Sosial, dan Bupati Nganjuk, daerah asal Marsinah.

Kakak kandung aktivis buruh Marsinah, Marsini. Foto: Metrotvnews.com/Kautsar Widya Prabowo.

Ia berharap penetapan Marsinah tidak berhenti pada seremoni semata, tetapi menjadi pendorong semangat bagi buruh untuk terus memperjuangkan keadilan sosial.

“Keputusan ini membuktikan bahwa buruh adalah bagian penting dari perekonomian negara. Ini juga bentuk penghormatan terhadap kerja keras pekerja, terutama perempuan,” ujar Said.