Seruan Perlawanan Zohran Mamdani untuk Donald Trump, Turn the Volume Up

New York: Zohran Mamdani, Wali Kota terpilih New York, Amerika Serikat (AS) menyampaikan pidato kemenangan penuh semangat pada Selasa malam waktu setempat dengan menyinggung langsung Presiden Donald Trump.

Dalam pidatonya di Brooklyn, Mamdani menegaskan bahwa dirinya akan memimpin kota dengan tekad untuk melawan politik perpecahan dan korupsi yang menurutnya telah membawa Trump ke Gedung Putih. Kemenangannya atas mantan gubernur Andrew Cuomo menjadi tonggak bersejarah, menjadikannya wali kota Muslim pertama di New York.

Dalam pidatonya, Mamdani menyoroti tekad New York untuk menjadi cahaya di tengah kegelapan politik dan membela kelompok rentan. “Tidak lagi New York menjadi kota di mana Islamofobia dapat dijadikan alat untuk menang dalam pemilu,” ucapnya.

Ia juga menyerukan agar warga berdiri bersama bagi komunitas imigran, kaum transgender, perempuan kulit hitam, dan para ibu tunggal yang terdampak kebijakan ekonomi.

Mamdani juga mengirim pesan langsung kepada Trump, menyatakan bahwa New York akan menjadi contoh bagi negara dalam melawan politik kebencian.

“Jika ada cara untuk menakut-nakuti seorang despot, itu dengan menghancurkan kondisi yang membuatnya berkuasa. Jadi, Donald Trump, karena saya tahu Anda sedang menonton, saya punya empat kata untuk Anda: turn the volume up,” ucapnya disambut tepuk tangan meriah.

Dengan 91% suara dihitung, Mamdani unggul lebih dari delapan poin atas Cuomo. Ia menegaskan kembali rencana kebijakannya untuk memberantas korupsi yang menguntungkan kalangan kaya, memperkuat perlindungan tenaga kerja, serta menindak keras pemilik properti yang menelantarkan penyewa.

“New York akan tetap menjadi kota yang dibangun, digerakkan, dan kini dipimpin oleh imigran,” tegasnya.

Kemenangan Mamdani menjadi bagian dari gelombang keberhasilan Partai Demokrat dalam pemilu pekan itu, termasuk kemenangan Mikie Sherrill sebagai gubernur New Jersey dan Abigail Spanberger sebagai gubernur perempuan pertama Virginia. Sementara itu, Trump merespons hasil tersebut lewat platform Truth Social, menyerukan reformasi sistem pemungutan suara dan aturan identitas pemilih.

(Keysa Qanita)