Proyek Tol Semarang–Demak Seksi 1B. Foto: dok PTPP.
Jakarta: Pembangunan Tol Semarang-Demak yang melibatkan beberapa kontraktor, dirancang sebagai tanggul laut untuk mengatasi gelombang banjir rob yang terjadi di pesisir Semarang dan Demak.
"Tol Semarang-Demak adalah contoh nyata bagaimana pembangunan infrastruktur dapat menjadi solusi komprehensif bagi masalah banjir sekaligus mempercepat mobilitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan," ungkap Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo dikutip dari siaran pers, Rabu, 23 Juli 2025.
Sementara, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono mengaku bangga terhadap pembangunan Tol Semarang-Demak ini mengingat kolaborasi antar-BUMN.
"Ini bukan hanya soal membangun jalan, tapi membangun masa depan Indonesia yang lebih tahan bencana dan efisien secara logistik," jelas pria yang akrab disapa AHY ini.
Sedangkan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi juga menyampaikan keunggulan proyek ini. "Kami melihat manfaat ganda dari proyek ini, dari sisi ekonomi hingga penanggulangan rob yang selama ini menghambat aktivitas masyarakat," tutur dia.
(Ilustrasi proyek jalan tol. Foto: MI/Bary Fathahilah)
Lampaui target
Salah satu kontraktor yang menggarap pembangunan Tol Semarang-Demak adalah PT PP (Persero) Tbk atau PTPP untuk Seksi 1B. Proyek yang dikerjakan PTPP menunjukkan progres positif dan menjadi tonggak penting dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.
Proyek bernilai total Rp6,16 triliun (nilai secara
joint operation/JO) ini tak hanya bertujuan mengurai kemacetan dan meningkatkan konektivitas wilayah Semarang-Demak, tetapi juga memiliki fungsi ganda sebagai tanggul laut untuk mengatasi banjir rob yang selama ini menjadi momok bagi pesisir utara Semarang.
"Dengan progres porsi PTPP yang telah mencapai 52,473 persen, proyek ini bahkan melampaui target yang ditetapkan, menunjukkan performa kerja yang solid dan disiplin tinggi," kata Corporate Secretary PTPP Joko Rahardjo.
Menurut Joko, proyek Tol Semarang–Demak Seksi 1B adalah konstruksi jalan pertama di Indonesia yang menggabungkan fungsi jalan tol di atas laut dengan fungsi tanggul laut. "Selain itu,
jalan tol ini juga akan memiliki rest area pertama dengan pemandangan Laut Jawa, menghadirkan pengalaman berkendara yang estetis dan berkelas," papar dia.
Tak hanya unik, lanjut Joko, proyek ini juga mencatatkan inovasi konstruksi berkelanjutan melalui penggunaan cerucuk bambu dengan teknologi mal template untuk memastikan ketepatan pemancangan, menjadikan material ramah lingkungan sebagai bagian dari konstruksi jalan tol berskala besar.