Ilustrasi stres setelah libur panjang. Foto: Pexels
Jakarta: Liburan panjang mudik lebaran kerap meninggalkan efek "jetlag psikologis" saat kembali bekerja. Kondisi ini, dikenal sebagai post-vacation blues atau post-holiday syndrome. Hal ini ditandai dengan penurunan motivasi, kelelahan emosional, dan kesulitan beradaptasi dengan rutinitas.
Yuk simak beragam trik psikologi untuk mengatasi hal ini yang Metrotvnews.com rangkum dari berbagai sumber berikut.
1. Berik jeda transisi liburan-ngantor
Dikutip dari
Klik Dokter, penelitian dalam
Journal of Applied Research in Quality of Life menunjukkan transisi mendadak dari liburan ke pekerjaan meningkatkan risiko stres. Beri diri waktu 1-2 hari sebelum kembali bekerja untuk membersihkan rumah, mengatur ulang jadwal tidur, atau sekadar beristirahat.
Jeda ini membantu otak 'direset' dari mode libur ke mode produktivitas. Anda sebaiknya pulang lebih awal dari kampung halaman agar memiliki waktu beradaptasi. Selama masa transisi, hindari membuka email kerja.
2.Environmental cues untuk memacu motivasi
Studi psikologi lingkungan membuktikan bahwa stimulus visual dan aroma tertentu dapat mengaktifkan memori positif. Contohnya, foto liburan atau aromatherapy dengan wewangian khas daerah liburan di meja kerja terbukti meningkatkan energi positif .
3. Rencanakan liburan berikut
Perencanaan liburan baru ternyata dapat memicu pelepasan dopamin, hormon kebahagiaan, bahkan sebelum liburan dimulai. Penelitian di Journal of Applied Research in Quality of Life juga menyatakan bahwa orang yang merencanakan liburan cenderung lebih produktif karena memiliki tujuan konkret.
Anda bisa membuat rencana destinasi liburan berikutnya selama istirahat kerja agar semangat kembali muncul sebelum memulai kembali untuk rutinitas. Selain dapat memengaruhi psikologi, cara ini juga efektif untuk membantu Anda merencanakan dana liburan berikutnya.
4. Mulai dari pekerjaan yang simpel
Otak membutuhkan pemanasan setelah lama tidak bekerja. Studi
Cognitive Load Theory menjelaskan tugas sederhana, seperti merapikan email atau menyusun
to-do-list, mengurangi beban kognitif dan membangun momentum setelah lama 'hibernasi' dari rutinitas.
Anda dapat memprioritaskan tugas yang membutuhkan waktu kurang dari 30 menit di hari pertama bekerja. Gunakan teknik
time-blocking atau mengatur jadwal harian secara bertahap.
5. Mulai dengan interaksi sosial
Interaksi dengan rekan kerja terbukti mengurangi
post-holiday stress melalui mekanisme
social bonding. Studi dalam
Harvard Business Review mengungkap percakapan informal meningkatkan rasa keterhubungan dan mengurangi perasaan terisolasi usai liburan.
Interaksi yang paling mudah dilakukan usai mudik ialah berbagi oleh-oleh khas daerah ke rekan kerja. Anda juga bisa menjadwalkan makan siang bersama tim untuk bertukar cerita liburan.
6. Olahraga dan nutrisi seimbang
Aktivitas fisik melepaskan endorfin yang menetralisir hormon stres (kortisol). Penelitian Mayo Clinic membuktikan olahraga ringan, seperti jalan cepat atau yoga selama 20 menit, meningkatkan fokus hingga 60 persen. Kombinasikan dengan makanan kaya omega-3 seperti ikan atau alpukat untuk meningkatkan fungsi kognitif.
7. Self-reward system
Positive reinforcement melalui hadiah kecil, seperti menonton serial favorit atau membeli kopi spesial, meningkatkan motivasi intrinsik. Penelitian dalam
Journal of Occupational Health Psychology menyatakan sistem penghargaan diri mengurangi kelelahan emosional. Cocok diterapkan bagi Anda yang dicolek
post-vacation blues atau
post-holiday syndrome.