Para kardinal akan memberikan suara pemilihan Paus baru. Foto: CNN
Fajar Nugraha • 7 May 2025 16:33
Vatikan: Misa Kudus untuk pemilihan Paus baru atau Pro Eligendo Romano Pontifice resmi dimulai di Basilika Santo Petrus dengan prosesi sakral para Kardinal dan nuansa doa multibahasa yang mencerminkan jangkauan universal Gereja Katolik.
Ibadat dibuka dengan prosesi agung para anggota College of Cardinals, yang melangkah perlahan-lahan menuju altar sesuai urutan senioritas. Masing-masing Kardinal mencium altar sebagai bentuk penghormatan sebelum menempati bangku mereka di bawah megahnya kubah Basilika Santo Petrus.
Kardinal Giovanni Battista Re, Dekan College of Cardinals, menjadi tokoh terakhir yang memasuki basilika. Ia akan menyampaikan homili khusus dalam Misa ini.
Meski tidak memiliki hak pilih dalam konklaf karena usianya yang telah menginjak 91 tahun, Kardinal Re juga dikenal sebagai tokoh yang menyampaikan homili dalam Misa pemakaman mendiang Paus Fransiskus.
Melansir dari CNN, Rabu 7 Mei 2025, bacaan pertama dalam Misa ini sama dengan yang digunakan dalam konklaf pemilihan Paus Fransiskus pada 2013, sebagai simbol kesinambungan tradisi.
Walaupun sebagian besar Misa berlangsung dalam bahasa Latin dan Italia, bahasa resmi Takhta Suci unsur internasional terasa kuat dalam Doa Umat yang disampaikan dalam berbagai bahasa: Prancis, Swahili, Portugis, Malayalam, dan Mandarin.
Bacaan kedua, yang diambil dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus pasal 4, dibacakan dalam bahasa Spanyol. Isi bacaan ini menegaskan tugas utama seorang Paus: menjaga kesatuan Gereja, melestarikan ajaran iman, dan menjadi gembala bagi seluruh umat Katolik di dunia.
Penggunaan beragam bahasa ini mencerminkan wajah Gereja yang benar-benar katolik, dalam arti universal dan menandakan pentingnya inklusivitas dalam pemilihan pemimpin spiritual umat Katolik sedunia.
(Muhammad Reyhansyah)