Kadin imbau semua pihak tingkatkan daya saing industri. Foto: dok Kadin.
Ade Hapsari Lestarini • 6 May 2025 23:33
Jakarta: Indonesia patut bersyukur karena perekonomiannya masih bisa tumbuh 4,87 persen pada kuartal I-2025 di tengah ketidakpastian global.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai masih yang terbaik di antara negara-negara ASEAN-5 dan tertinggi urutan ke-2 di antara 20 negara dengan ekonomi terbesar dunia G-20. Hanya kalah dari Tiongkok yang tumbuh 5,4 persen.
Sementara dari sisi suplai (supply side), penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar adalah sektor pertanian yang tumbuh 10,52 persen dibanding kuartal I-2024.
WKU Kadin Indonesia Bidang Perencanaan Pembangunan Nasional (Bippenas-Kadin Indonesia), Bayu Priawan Djokosoetono mengapresiasi keberhasilan Pemerintah meningkatkan produksi pangan.
"Program pompanisasi, bantuan alat dan mesin pertanian, serta berbagai program swasembada pangan berhasil mensukseskan panen raya padi dan jagung sehingga sektor pertanian tumbuh kuat di kuartal I-2025," ujar Bayu Priawan, dalam keterangan tertulis, Selasa,6 Mei 2025.
Sayangnya, sektor industri pengolahan tumbuh 4,55 persen, padahal kontribusinya terhadap total perekonomian paling tinggi yaitu 19,25 persen.
Ketua Komite Tetap Perencanaan Ekonomi dan Moneter, Bippenas-Kadin Indonesia, Ikhwan Primanda, mengajak semua pihak untuk meningkatkan daya saing industri nasional.
"Perizinan usaha harus dipercepat, hambatan investasi harus diberantas, dan pembukaan pabrik harus dipermudah oleh semua fihak," tutur Ikhwan Primanda.
Sektor konstruksi yang kontribusinya 9,84 persen terhadap perekonomian hanya tumbuh 2,18 persen. Sedangkan sektor real estat hanya tumbuh 2,94 persen. Pemerintah perlu mempercepat belanja infrastruktur untuk menggerakkan sektor konstruksi, tetapi harus difokuskan ke proyek-proyek yang multiplier effect-nya besar dan dampak ekonominya cepat dirasakan masyarakat luas.
Keterlibatan swasta dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) juga harus didorong dan dipermudah, dalam rangka meringankan beban APBN dan BUMN. Kadin Indonesia juga berharap dilibatkan dalam program tiga juta rumah, renovasi 11 ribu sekolah, dan pembangunan 30 ribu dapur SPPG agar segera terealisasi sesuai target.
"Program-program tersebut diharapkan bisa menambah pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 sekitar dua persen. Dampak konstruksi tiga juta rumah/apartemen, renovasi sekolah, dan dapur SPPG tersebut terhadap perekonomian nasional semakin optimal jika material dan tenaga kerjanya semaksimal mungkin dari dalam negeri," tambah Ikhwan.
Baca juga: Ekonomi Cuma Tumbuh 4,87%, Kadin: Ini Menjadi Warning |