Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dalam pengukuhan pengurus PWI Pusat di Solo. Metrotvnews.com/ Triawati Prihatsari
Triawati Prihatsari • 4 October 2025 18:29
Solo: Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dibutuhkan oleh bangsa dan negara. Meutya Hafid menyebut PWI relevan dengan kondisi media saat ini.
"Persatuan PWI makin relevan karena kita tidak bisa menutup mata bahwa banyak perusahaan pers yang sulit bertahan, artinya PWI menjadi makin relevan, makin dibutuhkan, maka persatuan PWI tidak hanya dibutuhkan oleh insan pers tetapi juga oleh bangsa dan negara," kata Meutya saat menghadiri Pengukuhan Pengurus PWI Pusat Masa Bakti 2025-2030 di Monumen Pers Nasional (Monpers) Solo, Sabtu, 4 Oktober 2025.
Meutya Hafid menambahkan tantangan digitalisasi termasuk AI akan menyulitkan masyarakat melihat informasi benar dan informasi hoaks. Untuk itu Meutya Hafid mengajak media untuk tetap mengedepankan etika jurnalistik.
"Kami dari pemerintah selalu menyampaikan di forum apapun, mari kembali bersandar pada karya yang patuh pada etika jurnalistik di tengah tantangan-tantangan yang berat. Itu (etika jurnalistik) ada pada media mainstream, media konvensional yang telah menjaga bangsa ini, sejak bangsa ini lahir sampai sekarang, tanpa mengecilkan media sosial yang sepuluh terakhir berkembang pesat," jelas Meutya Hafid.
Sementara Akhmad Munir terpilih menjadi Ketua Umum PWI Pusat periode 2025-2030. Dalam masa kepemimpinannya, ia bertekad bersama mitra kerja termasuk juga pemerintah akan menguatkan ekosistem pers nasional agar sehat, kuat, dan berkualitas.
"Kuat dalam ekonominya, perusahaan pers besar, kecil, menengah hidup, produk pers sehat dan berkualitas. dan publik dapat informasi yang sehat. Dengan adanya AI (kecerdasan buatan), disrupsi media, kami ingin teman-teman makin akrab dengan itu, termasuk di kelembagaan PWI-nya. Kami juga akan mendorong kemajuan organisasi dengan digitalisasi yang maju," ungkap Munir.
Di sisi lain, ia mengatakan pengukuhan pengurus PWI sengaja digelar di Solo sesuai dengan keinginan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid.
"Karena Ibu Meutya Hafid sadar betul karena beliau juga darahnya wartawan sehingga sangat menjiwai sebuah aura yang harus disatukan. Kami sadar bahwa sebelum kongres persatuan, PWI terbelah dan semuanya berada dalam titik nadir tentang eksistensi organisasi," ujar Munir.