Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Segera Lapor untuk Mempermudah Identifikasi

Tiga jenazah tiba di Pos Mortem Polda Jatim. Foto MTVN/Amal

Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Segera Lapor untuk Mempermudah Identifikasi

Amaluddin • 4 October 2025 09:51

Surabaya: Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur mengimbau keluarga santri yang merasa kehilangan anggota keluarganya dalam tragedi runtuhnya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, segera melapor ke Pos Mortem Polda Jatim. Hal ini untuk mempermudah proses identifikasi jenazah korban yang hingga kini masih berlangsung.

Kabid Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Jatim, Kombes M. Khusnan, menyampaikan tim DVI telah menerima delapan kantong jenazah. Dari jumlah itu, lima jenazah sudah dilakukan identifikasi awal namun masih perlu pendalaman, sementara tiga lainnya masih dalam proses pemeriksaan.

“Identifikasi membutuhkan dukungan data antemortem dari keluarga. Karena itu kami mengimbau, keluarga yang merasa kehilangan agar segera melapor ke Pos Mortem. Data dari keluarga sangat penting agar identifikasi bisa cepat dan tepat,” kata Khusnan, Sabtu, 4 Oktober 2025.
 

Baca: Identifikasi Jenazah Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Butuh Waktu Tiga Hari
 
Menurutnya data yang dibutuhkan antara lain foto terakhir korban, deskripsi pakaian yang dikenakan, hingga barang-barang pribadi seperti aksesoris atau benda berharga yang mungkin masih menempel pada tubuh korban. Informasi tersebut dapat menjadi kunci dalam pencocokan identitas.

Selain itu, tim DVI juga mengambil sampel DNA dari keluarga korban. Sampel tersebut dijadwalkan akan dikirim ke Pusdokkes Mabes Polri untuk mempercepat proses uji DNA. “Dari 58 sampel keluarga yang tercatat sebelumnya, setelah diverifikasi kini menjadi 57 sampel.

Jumlah ini bisa bertambah seiring laporan baru dari masyarakat (data ponpes 66 korban, data wali santri 62, dan data Posko Basarnas 57),” kata Khusnan.

Menurut Khusnan, metode identifikasi paling efektif adalah melalui pencocokan gigi dan sidik jari. Namun, karena sebagian besar jenazah sudah lebih dari tiga hari, kondisi sidik jari banyak yang mengalami kerusakan alami sehingga sulit digunakan. "Karena itu, semakin cepat keluarga melengkapi data ke Pos Morten, maka semakin cepat identifikasi dilakukan,” ujar Khusnan.

Khusnan menegaskan bahwa dalam proses identifikasi ini pihaknya bekerja sesuai pedoman internasional, serta menekankan pentingnya keikutsertaan keluarga. “Identitas korban harus dikonfirmasi dari keluarga, bukan dari tim. Ini untuk menghindari kesalahan fatal, seperti mengidentifikasi orang yang ternyata masih hidup,” kata Khusnan.

Ia juga memastikan bahwa kondisi jenazah sebagian besar masih utuh, meski terdapat kerusakan alami pada beberapa bagian. Polda Jatim menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah mengidentifikasi seluruh korban, bukan menyelidiki penyebab kematian, karena kasus ini merupakan bencana, bukan tindak kriminal.

"Karena ini bencana akibat bangunan runtuh, jadi kami fokus identifikasi korban, bukan penyebab kematiannya," ujar Khusnan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)